kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini PR pengurus OJK 2017-2022 versi APEI


Rabu, 08 Februari 2017 / 22:13 WIB
Ini PR pengurus OJK 2017-2022 versi APEI


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Seleksi tahap pertama untuk kursi Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah usai. Ada 107 nama dengan berbagai latar belakang berbeda-beda yang lolos seleksi administrasi tersebut.

Susy Meilina, Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) bilang, tidak masalah siapa pun yang menempati kursi pengurus OJK nantinya. Namun, satu hal yang penting menurutnya.

"Siapa pun yang jadi DK (Dewan Komisoner), mereka harus yang bisa memahami kebutuhan industri," ujar Susy kepada KONTAN, Rabu (8/2).

Pasalnya, masih banyak yang menjadi pekerjaan rumah di industri pasar modal yang perlu diselesaikan semua elemen, tak terkecuali OJK.

Contoh, soal pendalaman produk jasa keuangan terutama pasar modal atau market deepening yang hingga saat ini dirasa masih kurang maksimal. Lalu, soal jumlah investor yang masih minim.

Perlu ada penambahan jumlah investor, tapi tentunya investor yang berkualitas. Soal industri perusahaan efek juga perlu diperhatikan.

"Siapapun DK-nya kami ingin DK paham apa yang industri butuhkan, APEI siap berdiskusi jika para calon DK ingin lebih memahami kebutuhan industri pasar modal, agar industri maju dan berkualitas," tutur Susy.

Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee menambahkan, integritas individu yang menjadi DK nantinya juga tidak bisa dikesampingkan dan ini mutlak. Sebab, sudah seharusnya OJK berada pada posisi yang netral.

"Mau dari politisi, akademisi, praktisi pasar modal, yang penting itu integritas," ujarnya.

Seperti diketahui, dari 107 nama calon tersebut, beberapa diantaranya merupakan nama-nama yang sudah banyak dikenal.

Ada nama Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio. Ia juga masih menempati posisi tersebut hingga saat ini.

Lalu, ada nama petinggi perusahaan sekuritas yang sempat dikaitkan dengan kasus investasi bodong yang dilakukan E.P Larasati, PT Reliance Securities Tbk (RELI). Ia adalah Jurgan Usman yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama RELI.

Nurhaida yang saat ini menjabat Anggota Dewan Komisioner OJK Merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal turut meramaikan perebutan kursi tersebut. tak ketinggalan petinggi OJK lainnya seperti Muliaman D. Hadad, Nelson Tampubolon, Ngalim Sawega dan sejumlah nama lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×