kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini pesan Bambang Brodjonegoro untuk menteri di pemerintahan Jokowi periode kedua


Sabtu, 19 Oktober 2019 / 12:18 WIB
Ini pesan Bambang Brodjonegoro untuk menteri di pemerintahan Jokowi periode kedua
ILUSTRASI. Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro berpose disela wawancara khusus dengan LKBN Antara tentang rencana pemindahan lokasi ibu kota di Kantor Kementerian PPN, Jakarta, Selasa (30/7/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode pemerintahan Joko Widodo periode pertama akan segera berakhir. Dengan berakhirnya periode pertama ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro berharap siapapun figur yang nantinya memimpin Bappenas di periode kedua dapat melanjutkan kinerja.

Pertama, Bambang meminta Kepala Bappenas selanjutnya tidak boleh lelah berkampanye, harus lebih sabar dan telaten membujuk kementerian/lembaga untuk tidak bergantung kepada APBN tapi harus jeli melihat sumber-sumber pembiayaan yang lain. Jadi peran non pemerintah juga dapat berperan dalam pembangunan. "Itu yang harus menjadi perhatian nomor satu," ungkap Bambang, Jumat (18/10).

Kedua, Kepala Bappenas harus terus memperbaiki instrumen untuk mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan. Menurut dia, subsidi harga tidak efektif mengurangi kemiskinan dan cenderung menghabiskan anggaran.

Baca Juga: Pesan Sri Mulyani untuk menteri di pemerintahan Jokowi periode kedua

"Anggaran tidak tepat sasaran intinya, belanja tidak tepat sasaran. Kita harus ubah paradigma subsidi barang, subsidi harga menjadi bantuan sosial tepat sasaran. Kuncinya memang nanti siapapun (yang memimpin) Bappenas harus terus mengecek apakah rekan-rekan kita di Kementerian Sosial itu selalu mengupdate, misalkan basis data terpadunya secara benar karena kuncinya adalah basis data terpadu," ujar dia.

Ketiga, yakni terkait pemindahan ibu kota baru, baik untuk penyiapan ibu kota baru, master plan, desain, hingga konstruksinya. Bagaimanapun Bappenas mesti in charge untuk perencanaan untuk wilayah tersebut.

Yang lain tentunya akan terlibat dari segi konstruksinya, tata ruangnya, lingkungannya, tapi Bappenas yang harus bisa melihat dari atas. Bappenas melihat semuanya bagaimana ibu kota ini kita proses supaya bisa beroperasi di awal 2024 sesuai yang kami rencanakan dan tentunya menjadi harapan dari Pak Presiden," ucap dia.

Baca Juga: Ini dia tiga menteri dengan tingkat kepuasan publik tertinggi berdasar survei Alvara

Keempat, terkait tujuan pembangunan berkelanjutan atawa sustanaible development goals (SDGs). Bambang berharap Kepala Bappenas selanjutnya memperhatikan dengan serius target pembangunan nasional dalam SDGs.

"Jadi kita tidak boleh lelah mengajak semua pihak, tidak hanya kementerian lembaga, juga pemda, kelompok masyarakat, akademisi dan segala macam untuk sama-sama mencapai pembangunan berkelanjutan itu sebelum terlambat karena 2024 itu tinggal 6 tahun dari target SDG's yaitu tahun 2030," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×