kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India akan mengerek bea masuk CPO dan turunannya, pemerintah akan melobi


Jumat, 16 Maret 2018 / 17:47 WIB
India akan mengerek bea masuk CPO dan turunannya, pemerintah akan melobi
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Darmin Nasution saat Munas X GAPKI


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah India yang kembali akan menaikkan bea masuk bagi impor Crude Palm Oil (CPO) beserta turunannya dari Indonesia akan direspon oleh pemerintah. Sebab, kenaikan bea masuk impor ini akan memukul pebisnis kelapa sawit asal Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, soal ini sedang dibicarakan antar kementerian. Adapun pemerintah Indonesia sedang mencoba untuk ada berbicara dengan pemerintah India.

“Kami sedang mencoba sebenarnya. Kami minta Menteri Perdagangan bicara dulu. Jadi, sama-sama negara emerging ngomong dulu lah. Nanti kami lihat seperti apa responnya,” kata Darmin di kantornya, Jumat (16/3).

Darmin mengatakan, selama ini suprus perdagangan antara India dan Pakistan memang besar, terlebih dengan India. Oleh karena itu, India juga kerap meminta Indonesia agar mengimpor komoditas dari India.

“Mereka memang selalu ingatkan. Impor lah daging, terus kita impor. Karena memang kita surplusnya besar banget di sana. Habis itu impor lah beras,” jelas Darmin.

Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor nonmigas tahun lalu ke India tercatat sebesar US$ 13,94 miliar. Sementara, impor nonmigasnya sebesar US$ 3,7 miliar. Dengan demikian, Indonesia mengalami suprlus perdagangan dengan India sebesar US$ 10,24 miliar.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyayangkan langkah India yang kembali akan menaikkan bea masuk ini. Maklum, dari total ekspor CPO Indonesia sekitar 31 juta ton, ekspor CPO ke India merupakan yang tertinggi yakni 7,6 juta ton.

Kenaikan bea masuk ini bukan yang pertama dilakukan oleh India. Sebelumnya pada tahun 2017, India telah menaikkan bea masuk CPO dan produk olahannya hingga dua kali lipat. Tahun lalu, India menaikkan tarif impor CPO 15% dan produk olahannya 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×