kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Figur petahana masih kuat, pasar tak cemaskan cawapres


Kamis, 09 Agustus 2018 / 07:38 WIB
Figur petahana masih kuat, pasar tak cemaskan cawapres
ILUSTRASI. Pasar Modal


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tenggat waktu pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden akan berakhir Jumat (10/8). Hingga berita ini ditulis, para calon presiden masih belum menentukan pendampingnya untuk maju di Pilpres 2019.

Ada dua nama yang santer dijagokan bakal maju bersama Jokowi, yaitu Mahfud MD dan Jusuf Kalla. Di sisi lain, diduga kuat Sandiaga Uno akan jadi capres Prabowo.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai, kans Jokowi pada Pilpres 2019 masih cukup besar. Sehingga, siapa saja yang menjadi pasangannya tidak masalah bagi pelaku pasar. "Sebab, brand nama Jokowi masih sangat kuat," kata dia, Rabu (8/8).

Meski begitu, peta pendukung petahana menjadi penting. Asumsinya, jika PAN beralih ke Jokowi dan Mahfud M.D menjadi cawapres, pasar menjadi lebih optimistis," kata Edwin, Rabu (8/8).

Pasalnya, jika skenarionya seperti itu, kata Edwin, kubu Jokowi akan semakin kuat mengunci kemenangan pada pilpres 2019.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto sependapat, sosok Jokowi masih disukai publik. Kedua sosok yang digadang-gadang mendampingi Jokowi juga sama-sama bisa membawa dampak positif terhadap pasar.

Mahfud MD juga tidak termasuk sosok yang kontra terhadap Jokowi. Sedangkan, Jusuf Kalla sudah menjadi wapres. "Kinerja mereka berdua selama ini menjabat tidak buruk. Yang terlihat buruk hanya pelemahan rupiah, tapi PDB malah mencapai angka tertinggi," papar William.

Jadi, menurut William, siapapun dari kedua calon ini yang dipilih, dampaknya positif bagi negara dan pasar modal Indonesia.

Namun, selama belum ada kepastian, perhatian pasar akan fokus pada isu politik. Ini tercermin dari pergerakan IHSG yang stagnan, kemarin.

Isu politik juga masih akan menyetir pasar selama masa kampanye hingga pilpres digelar. Kata Edwin, ketidakpastian di pasar akan semakin besar. Prediksinya, hingga akhir tahun ini, target pesimistis IHSG di 5.823, sementara target moderat di 6.211.

William meramal, akhir tahun ini, IHSG bisa mencapai 6.500. Pada awal 2019, indeks akan mendekati level 7.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×