kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Era bunga rendah berakhir sudah


Jumat, 23 Maret 2018 / 11:01 WIB
Era bunga rendah berakhir sudah
ILUSTRASI. Bank sentral China


Reporter: Agung Jatmiko, Avanty Nurdiana, Rizki Caturini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era suku bunga rendah berakhir sudah. Kini bank sentral di sejumlah negara memilih menaikkan suku bunga acuannya. Keputusan para bank sentral itu didorong oleh keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps).

Rabu (21/3) waktu AS, The Federal Reserves menaikkan bunga di kisaran 1,5% sampai 1,75%. The Fed akan menaikkan tiga kali lagi di tahun ini.

Keputusan The Fed bak lokomotif yang menarik delapan bank sentral lain untuk melakukan langkah serupa. Diantaranya, China, Hong Kong, Inggris, Kuwait, Arab Saudi, Qatar, Bahrain dan Norwegia.

Bank Sentral China atau People Bank of China (PBOC) menaikkan suku bunga jangka pendek alias 7-days repo sebesar 5 bps pada Kamis (22/3). Langkah PBOC sudah diperkirakan pasar.

Ken Cheung, ahli strategi senior FX di Mizuho Bank di Hong Kong seperti dilansir Reuters berpendapat, kenaikan bunga 5 bps sudah cukup. Sebab PBOC cenderung menahan diri mengerek suku bunga secara agresif dan lebih fokus reformasi regulasi.

Hong Kong tak mau ketinggalan. Hong Kong Monetary Authority seperti dikutip Reuters, menaikkan suku bunga pinjaman 25 bps menjadi 1,75% pada Kamis (22/3). HKMA merasa perlu mengikuti jejak AS lantaran mata uangnya dipatok dollar AS.

Kepala Eksekutif HKMA Norman Chan menyatakan, menahan suku bunga saat ini bukan kebijakan tepat. "Meskipun suku bunga antar bank belum seperti AS, normalisasi pada level bunga tertentu pasti terjadi di Hong Kong," kata dia seperti dirilis Bloomberg.

Biar kompetitif

Bank sentral di Negara Teluk juga mengerek bunga. Rabu (21/3), Kuwait menaikkan bunga acuan untuk pertama kali dalam setahun terakhir menjadi 3%. Langkah ini bertujuan menjaga nilai tukar dinar agar tetap kompetitif.

Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Bahrain juga mengerek bunga setelah melihat potensi kenaikan bunga The Fed. UEA menaikkan bunga 25 bps menjadi 2% dan meningkatkan bunga simpanan dengan level yang sama.

Bahrain mengerek bunga deposito seperempat poin menjadi 2%. Sedangkan Qatar mengatrol suku bunga deposito sekitar 25 bps menjadi 1,75%. Namun Qatar memilih mempertahankan suku bunga pinjaman serta repo masing-masing 5% dan 2,5%.

Beberapa negara lain tidak mengikuti langkah The Fed. Namun telah menetapkan waktu kapan akan menaikkan suku bunga.

Bank Sentral Inggris atau Bank of England misalnya, akan menaikkan suku bunga pada Mei 2018. Menurut BBC, dua anggota komite kebijakan moneter BoE mendukung kenaikan suku bunga menjadi 0,75% dari 0,5% posisi saat ini.

Bank sentral Norwegia juga akan menaikkan bunga setelah musim panas tahun ini. Bulan ini, proyeksi analis, Bank Sentral Norwegia memasang bunga di 0,5%.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×