kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom ramal kinerja ekspor positif terhadap PDB 2017


Minggu, 14 Januari 2018 / 18:42 WIB
Ekonom ramal kinerja ekspor positif terhadap PDB 2017
ILUSTRASI. Kegiatan Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Tj Priok


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kinerja ekspor dan impor Desember 2017 pada Senin (15/1) besok. Sejumlah ekonom memperkirakan, kinerja ekspor kembali tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2016, sehingga berdampak positif pula terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2017.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, kinerja ekspor Desember 2017 tumbuh 13,5% year on year (YoY) menjadi sebesar US$ 15,7 miliar dan impor tumbuh18,3% YoY menjadi US$ 15,12 miliar. Dengan demikian, surplus neraca dagang Desember mencapai US$ 579 juta.

Josua bilang, kenaikan ekspor tersebut didorong oleh kenaikan harga komoditas ekspor, seperti batubara dan karet alam, meski harga CPO cenderung turun. Tak hanya itu, peningkatan ekspor tersebut juga didorong oleh peningkatan aktivitas manufaktur mitra dagang utama Indonesia, meliputi Amerika Serikat (AS), Eropa, China, dan India.

Sementara itu, kinerja impor Desember 2017 diperkirakan tumbuh 18,3% YoY menjadi sebesar US$ 15,12 miliar. Angka ini sedikit menurun dibanding November sejalan dengan aktivitas manufaktur domestik yang cenderung menurun pada akhir tahun lalu. Walaupun, impor masih didominasi oleh barang modal dan bahan baku.

Dengan demikian, nilai ekspor sepanjang tahun 2017 diperkirakan Josua mencapai US$ 169,6 miliar atau tumbuh 17,42% year on year (YoY) dan nilai impor sepanjang tahun 2017 US$ 157 miliar atau tumbuh 15,7% YoY.

Sehingga, "Secara keseluruhan surplus perdagangan tahun 2017 diperkirakan mencapai US$ 12,6 miliar, meningkat dari surplus perdagangan tahun 2016 yang tercatat US$ 9,5 miliar," kata Josua kepada KONTAN, Jumat (12/1).

Josua bilang, kontribusi net ekspor tahun 2017 terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2017 sudah positif 0,05%. Walaupun, kontribusinya masih di bawah kontribusi dari konsumsi rumah tangga, investasi, dan pengeluaran pemerintah. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi sendiri di tahun lalu diperkirakanan akan mencapai 0,05%.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, surplus neraca perdagangan di Desember tahun ini masih bisa mencapai US$ 1 miliar. Sehingga, surplus neraca dagang sepanjang 2017 akan mencapai US$ 13 miliar, jauh lebih tinggi dibanding tahun 2016.

David juga menilai, tak hanya kinerja ekspor, impor pun membaik di tahun 2017. Ia memperkirakan, pertumbuhan net ekspor 2017 mencapai 3%-5% YoY. Meski begitu, ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun lalu belum akan mencapai target, hanya sekitar 5%-5,1%

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah mulai memfokuskan perhatian pada industri manufaktur. Indonesia lanjut dia, tak bisa hanya mengandalkan ekspor komoditas mengingat masih adanya risiko dari mitra dagang utama Indonesia, khususnya China yang ekonominya belum tentu tumbuh lebih baik.

"Setelah fokus pada infrastruktur, pemerintah harus beri perhatian ke sektor-sektor non komoditas. Dorong insentif, misalnya pajak atau perizinan," kata David.

Sementara itu, Ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra memperkirakan ekspor dan impor Desember hanya akan tumbuh 6,1% dan 9,3% YoY dengan surplus neraca dagang Desember 2017 sebesar US$ 701 juta. Dengan demikian, surplus neraca dangan kumulatif 2017 mencapai US$ 12,7 mmiliar.

Ekonom Development Bank of Singapore Gundy Cahyadi juga memperkirakan kinerja ekspor dan impor tumbuh 10% an 16,8% YoY. Dengan demikian, surplus neraca dagang Desember 2017 mencapai US$ 300 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×