kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 4,95%


Senin, 19 Maret 2018 / 19:55 WIB
Ekonom proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 4,95%
ILUSTRASI. Komoditas Bahan Makanan di Pusat Perbelanjaan


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat ekonomi memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal 1- 2018 tumbuh di kisaran 4,95% hingga 5%.

Pengamat Ekonomi Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pertumbuhan pada tiga bulan pertama tahun 2018 ini menentukan sisa pertumbuhan tahun ini.

Bhima melanjutkan, adapun faktor yang membuat pertumbuhan lambat salah satunya karena konsumsi rumah tangga masih rendah akibat pelemahan daya beli kelas menengah dan 40% pengeluaran terbawah.

"Ini dibuktikan dari indeks penjualan riil Bank Indonesia yang turun 1,8% per Januari 2018," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/3).

Kemudian, pada kuartal I tahun ini terjadi perlambatan penyaluran bantuan sosial (Bansos). lalu, terjadi Inflasi bahan makanan yang sangat tinggi pada bulan Januari hingga 2,34% terutama harga beras.

"Akhirnya masyarakat lebih mengurangi belanja untuk kebutuhan lainnya," jelas dia.

Bhima menambahkan, dari sisi investasi secara musiman di kuartal I - 2018 ini belum tumbuh secara signifikan dan kinerja ekspor di kuartal pertama ini cenderung melambat, lantaran neraca perdagangan mengalami defisit dua bulan beruntun tahun ini yakni di bulan Januari dan Februari.

"Ini dipengaruhi harga beberapa komoditas seperti CPO terkoreksi turun. Ekspor bulan Februari turun 3,14% dibanding Januari," Jelasnya.

untuk itu, pemerintah harus dapat jaga stabilitas harga khususnya harga pangan untuk dorong pemulihan konsumsi rumah tangga. Kemudian perizinan investasi, satgas investasi dan semua dimaksimalkan untuk dorong investasi langsung yang baru, maupun percepat realisasi investasi yang lama.

Meski tumbuh melambat, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 ini akan di topang oleh pencairan belanja pemerintah per Februari mencapai 8,8% dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, angka serapan belanja ini lebih tinggi dari posisi tahun lalu yakni 7,5%.

Lalu, Secara musiman Bhima memprediksi kuartal II-2018 akan lebih baik, pasalnya akan meningkatkan permintaan menjelang hari raya dan bulan Ramadan dan akan mendorong Konsumsi rumah tangga yang diproyeksi akan tumbuh 5%.

"Overall tahun ini target pertumbuhan menurut Indef hanya mencapai 5,1% lebih rendah dari target APBN di 5,4%," ucap Bhima.

Di hubungi secara terpisah, pengamat ekonomi Core Indonesia (Center of Reform on Economics ) Mohammad Faisal mengatakan, pertumbuhan Ekonomi pada Kuartal I tahun ini ada di kisaran 5%.

Hal ini ditengarai oleh pertumbuhan ekspor yang negatif pada tahun ini. "Tapi konsumsi Rumah Tangga diprediksi ada kenaikan marjinal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×