kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Permata memprediksi neraca dagang Agustus 2020 surplus US$ 2,24 miliar


Minggu, 13 September 2020 / 17:21 WIB
Ekonom Bank Permata memprediksi neraca dagang Agustus 2020 surplus US$ 2,24 miliar
ILUSTRASI. Sebuah kapal bermuatan peti kemas melakukan peran pemanduan oleh kapal tunda saat akan bersandar di Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Agustus 2020 diperkirakan akan kembali mencetak surplus. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi, surplus neraca dagang pada bulan lalu akan sebesar US$ 2,24 miliar. 

“Kinerja perdagangan Indonesia yang tetap surplus pada bulan lalu masih dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang didukung perbaikan aktivitas perekonomian global,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (13/9). 

Terperinci, kinerja ekspor pada Agustus 2020 diperkirakan akan terkontraksi 9,9% yoy. Ini ditopang oleh peningkatan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) yang tercermin dari peningkatan PMI Manufaktur negara tersebut. 

Selain itu, kinerja ekspor juga ditopang oleh peningkatan harga komoditas ekspor andalan Indonesia secara bulanan, seperti crude palm oil (CPO) yang naik 10,03% mom serta karet yang naik 22,63% mom. 

Baca Juga: Menperin sebut pengetatan PSBB Jakarta akan mempengaruhi kinerja industri manufaktur

Dari sisi impor, laju impor pada Agustus 2020 diperkirakan masih akan terkontraksi 32,55% yoy, atau lebih dalam dari kontraksi ekspor. “Kinerja impor masih tertahan oleh lemahnya investasi dan konsumsi domestik,” terang Josua. 

Lebih lanjut, surplus neraca perdagangan Agustus 2020 memang diperkirakan akan lebih kecil daripada surplus pada Juli 2020 yang sebesar US$ 3,26 miliar. 

Josua melihat, penurunan surplus disebabkan oleh adanya peningkatan harga minyak dunia sebesar 5,81%. Selain itu, kinerja aktivitas manufaktur domestik yang meningkat diperkirakan juga akan mendorong peningkatan bulanan kinerja impor non migas meski masih terbatas. 

Selanjutnya: Diprediksi kembali menguat, ini sentimen yang menggerakan IHSG pada Senin (14/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×