kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua badai berlalu, permintaan gas naik


Rabu, 13 September 2017 / 05:30 WIB
Dua badai berlalu, permintaan gas naik


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Pasca Badai Harvey dan Badai Irma menerpa, harga gas alam kembali menguat. Pasalnya, aliran listrik mulai normal. Alhasil, udara hangat akan memicu kenaikan permintaan energi untuk untuk pendingin ruangan.

Berdasarkan pergerakan di New York Mercantile Exchange, harga gas alam pengiriman Oktober 2017 naik 0,27% menjadi US$ 2,95 per juta british thermal unit (mmbtu). Namun jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, harga gas alam masih melemah 0,62%.

Andri Hardianto, Analis Asia Tradepoint Futures, menjelaskan, kenaikan harga gas alam terjadi karena pelaku pasar mulai berspekulasi soal data persediaan gas alam Amerika Serikat (AS) yang akan rilis pada Kamis (14/9) besok. "Ada spekulasi kenaikan permintaan akibat badai Harvey di Texas dan badai Irma di Florida," jelas Andri, Selasa (12/9).

Pasalnya, usai terjangan badai ini, suhu udara akan kembali meningkat dan mendorong penggunaan pendingin ruangan. Ini akan mengangkat kebutuhan listrik di AS. Sebelumnya, saat badai Irma menerjang, sebanyak 7 juta pelanggan mengalami pemutusan listrik. Dengan berlalunya bencana tersebut, permintaan listrik diperkirakan bakal terdongkrak kembali.

Namun Andri meyakini penguatan harga gas alam hanya bersifat sementara hingga Administrasi Informasi Energi (EIA) AS merilis laporan resmi stok gas alam di negara tersebut. Pekan ini, harga gas alam masih berpeluang menguat. Andri memprediksi masih ada aksi spekulasi beli jelang rilis data EIA pada Kamis (14/9).

Secara teknikal, Andri melihat harga gas alam masih memiliki peluang menguat. Indikator moving average (MA) 50 menunjukkan tanda-tanda kenaikan atau buy. Namun MA 100 dan MA 200 memperlihatkan potensi turun.

Begitu pula dengan indikator stochastic yang berada di level 34,5, menunjukkan pergerakan turun. Lalu moving average convergence divergence (MACD) di level 0,006 memperlihatkan potensi kenaikan harga. Sementara indikator relative strength index (RSI) dalam posisi netral di level 50,5.

Rabu (12/9), Andri memperkirakan harga gas alam akan bergerak di kisaran US$ 2,92-US$ 2,97 per mmbtu. Sedangkan selama sepekan ke depan, harga bakal menguat dan bergerak antara US$ 2,90-US$ 2,98 per mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×