kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong peningkatan ekspor UMKM, ini strategi yang diusung Kemenkop UKM


Senin, 04 Januari 2021 / 13:49 WIB
Dorong peningkatan ekspor UMKM, ini strategi yang diusung Kemenkop UKM
ILUSTRASI. UMKM. KONTAN/Baihaki/16/12/2020


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua target besar Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) terhadap KUMKM adalah peningkatkan ekspor yang signifikan dan masuk dalam rantai pasok nasional, regional dan global. 

Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman menerangkan, rendahnya kinerja ekspor UMKM Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa tantangan. Diantaranya akses terhadap informasi pasar sangat rendah, serta baru 16% UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.

Tantangan lainnya adalah keterbatasan skala kapasitas usaha dan standar produk, tingginya biaya transaksi dan kontrak dan rendahnya akses pembiayaan dimana hanya 19,41% yang terakses dengan lembaga pembiayaan dan tingginya biaya logistik. 

Maka, Hanung menjelaskan strategi untuk meningkatkan ekspor UMKM dilakukan dengan mengembangkan market intelligence. Melalui market intelligence UMKM akan mudah mendapat akses informasi, melibatkan ahli untuk kurasi champion sehingga dapat masukan untuk memperbaiki produk, digitalisasi UMKM.

"Kita harus punya persepsi yang sama bagaimana  mengembangkan UMKM maju dan menjadi unggulan ekspor serta menjadi  lokomotif reformasi ekonomi.  Ekonomi yang stagnan pada ekspornya dan diharapkan ekspornya naik didorong oleh UMKM. Kalau UMKM tumbuh sekaligus akan menyelesaikan masalah redistribusi income,” kata Hanung dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Senin (4/1).

Strategi lain yang juga diusung yakni memperluas creative space di daerah, keterbukaan informasi dan chanel distribusi, membantu standarisasi, sertifikasi, investasi atau IPO serta memperkuat kemitraan melalui factory sharing berbasis value chain.

Baca Juga: Anggaran terbatas, program PEN tak cukup untuk mendorong ekonomi tahun ini

Untuk melaksanakannya, dibentuk dalam klaster  atau sektor unggulan yang akan masuk ke pasar ekspor, yakni klaster pangan, perikanan dan peternakan dan ekonomi kreatif. “Melaksanakan strategi ini tidak bisa KemenKopUKM sendiri tetapi bekerja  sama dengan K/L lain seperti Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan,” jelas Hanung.

Hanung mengatakan, untuk mendorong UMKM masuk ke dalam rantai pasok global dilakukan dengan  menurunkan biaya operasional dan transaksi, menurunkan risiko UMKM antara lain melalui skema khusus pembiayaan, UMKM terdigitalisasi, dan perluasan pasar UMKM melalui kemitraan.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Herustiati, merespon dampak pandemi pada UMKM, selain adanya bantuan dari pemerintah juga terdapat pendampingan.

Dalam hal pendampingan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM bersinergi dan berkolaborasi dengan asosiasi, komunitas, akademisi, maupun Perusahaan Teknologi Indonesia.

"Serta mengoptimalkan fungsi pusat layanan usaha terpadu (PLUT) sebagai sarana pendampingan UMKM yang tersebar di 71 Kabupaten/Kota dengan jumlah pendamping 409 orang, untuk bersama-sama bergotong royong membantu UMKM," ujar Herustiati.

Adapun strategi pendampingan UMKM di era pandemi Covid-19 difokuskan kepada pengembangan inovasi dan kreativitas, baik di level produk maupun pelayanan sesuai perubahan preferensi dan perilaku konsumen, dengan cara mereview proses bisnis dan memanfaatkan informasi Teknologi secara optimal.

Selanjutnya: Pemulihan ekonomi nasional 2021, pemerintah diminta perhatikan sektor UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×