Sumber: Kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Dewan Gula Indonesia (DGI) mengajukan usul kepada Pemerintah agar menaikkan harga pokok produksi (HPP) gula dari Rp 5.350 per kg menjadi Rp 6.625 per kg, seiring kenaikan berbagai biaya yang ditanggung oleh petani.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 560 Tahun 2009, HPP gula yang berlaku sekarang adalah Rp 5.350 per kg. HPP adalah harga terendah yang diberlakukan untuk membeli tebu petani dari pabrik. Harga tertingginya masih bisa diperoleh melalui lelang tebu.
Hingga saat ini, pemerintah belum mengeluarkan surat keputusan untuk menaikkan HPP tersebut. Namun, anggota Kelompok Kerja (Pokja) I DGI Natsir Mansyur menyatakan, DGI memutuskan untuk mengusulkan HPP gula naik dari Rp 5.350 per kg menjadi Rp 6.625 per kg.
DGI mempertimbangkan kenaikan HPP gula tersebut berdasarkan meningkatnya ongkos produksi. "Kenaikan itu akibat cost yang diperkirakan akan naik antara lain akibat sewa lahan, inflasi, dan pengurangan subsidi pupuk," ujarnya Senin (22/3).
Dengan HPP di posisi Rp 6.225 per kg, lanjut Natsir, berarti harga dasarnya menjadi Rp 6.525 per kg, sehingga sampai di penjual ritel di harga Rp 7.500 - Rp 8.000 per kg. Nantinya, hasil rapat DGI bakal dilayangkan sebagai usulan Kementerian Pertanian kepada Kementerian Perdagangan yang mengeluarkan surat keputusan. Keputusan tersebut cukup mendesak mengingat musim giling tebu mulai akhir Mei ini.
“Usulan HPP sudah kami sampaikan dan sudah ada di Kementerian Perdagangan, jadi kita harapkan Mendag segera mengeluarkan SK nya karena Mei sudah memasuki musim panen," ujar Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian yang juga Sekjen DGI Achmad Mangga Barani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
