kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darmin: Indonesia telah melewati periode kesulitan fiskal


Rabu, 17 Januari 2018 / 15:00 WIB
Darmin: Indonesia telah melewati periode kesulitan fiskal
ILUSTRASI. Menko Ekonomi Darmin Nasution


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum terlalu memuaskan, tetapi dengan ekonomi seperti sekarang, Indonesia berhasil keluar dari kesulitan fiskal.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini tengah dalam keadaan yang cenderung baik. Hal ini membuat fiskal juga menjadi lebih terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Fiskal kita telah melewati periode, dalam tanda kutip, kesulitan fiskal. Dua tahun terakhir di pemerintahan itu dagdigdug terus,” kata Darmin di Jakarta, Rabu (17/1).

Darmin melanjutkan, kelihatannya tahun 2018 ini Indonesia kembali bisa mewujudkan fiskal yang lebih baik. Keadaan fiskal yang terkendali ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan akan didorong oleh harga komoditas yang tinggi dan ekonomi dunia yang baik sehingga bisa mendorong kegiatan ekspor. Diperkirakan, peranan ekspor bagi ekonomi dalam negeri yang hanya sebesar 20% akan bertambah pada tahun ini

“Kelihatannya tahun ini kita terbebas dari itu (kesulitan fiskal). Kita bisa mewujudkan fiskal yang lebih normal kembali,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pertumbuhan penerimaan pajak sebenarnya memiliki rumus yang sederhana, yakni berapa pertumbuhan ekonomi nominalnya ditambah inflasi.

“Jadi kalau pertumbuhannya 5 koma sekian, kemudian inflasinya 3 koma sekian atau 4. Maka pertumbuhan nominalnya 10. Tinggal ditambah dengan berapa extra effort yang bisa dilakukan oleh aparat pajak,” kata mantan Dirjen Pajak itu.

“Dikatakan 2% atau 3% (extra effort), maka pertumbuhan penerimaan kita tahun ini bisa 12% sampai 14%. Kalau itu terjadi, saya percaya (penerimaan pajak 2018) bisa bergerak 5%-6% hampir sama dengan pertumbuhan ekonominya,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×