kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danareksa Research Institute: Neraca dagang sepanjang 2020 surplus US$ 22,43 miliar


Kamis, 14 Januari 2021 / 17:38 WIB
Danareksa Research Institute: Neraca dagang sepanjang 2020 surplus US$ 22,43 miliar
ILUSTRASI. Neraca perdagangan sepanjang tahun 2020 diproyeksi surplus US$ 22,43 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Research Institute memproyeksikan, neraca perdagangan di sepanjang tahun 2020 akan surplus sebesar US$ 22,43 miliar. 

Kepala ekonom DRI Moekti P. Soejachmoen mengungkapkan, jika surplus di sepanjang tahun 2020 tersebut didorong oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor.

“Nilai ekspor diperkirakan US$ 162,17 miliar dan nilai impor diperkirakan hanya US$ 139,74 miliar,” kata dia dalam laporan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (14/1). 

Dengan posisi ini maka surplus neraca dagang tersebut lebih baik daripada neraca dagang 2019 yang defisit sebesar US$ 3,2 miliar. 

Baca Juga: Mendag optimistis kinerja ekspor dan impor membaik signifikan pada 2021

Perkembangan neraca perdagangan di sepanjang tahun 2020 tersebut juga didorong oleh kinerja perdagangan pada bulan Desember 2020. Lembaga tersebut memperkirakan, neraca dagang bulan tersebut akan kembali surplus US$ 2,77 miliar. 

Moekti menyebut, surplus di akhir tahun 2020 ini  didorong oleh peningkatan ekspor di tengah penurunan impor. Kenaikan permintaan ekspor meningkat, seiring dengan pulihnya produksi manufaktur global. 

Nilai ekspor Desember 2020 diperkirakan akan sebesar mencapai US$ 15,40 miliar atau naik 0,97% secara bulanan (mom) dan bila dibandingkan dengan Desember 2019, nilai ekspor juga meningkat 6,77% yoy. 

Sementara nilai impor diperkirakan sebesar US$ 12,63 miliar. Ini berarti kontraksi tipis 0,01% mom dan bila dibandingkan dengan Desember 2019, impor masih kontraksi 12,91% yoy. 

Selanjutnya: Cuma 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin virus corona, berikut penjelasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×