kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Pertumbuhan kredit di Riau melambat


Rabu, 15 Juni 2016 / 15:03 WIB
BI: Pertumbuhan kredit di Riau melambat


Sumber: Antara | Editor: Dupla Kartini

PEKANBARU. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat pada triwulan I 2016, kredit yang disalurkan bank umum sebesar Rp 56,25 triliun.

"Jumlah ini tumbuh sebesar 7,35% year on year (yoy), namun melambat jika dibandingkan dengan triwulan IV 2015 yang tumbuh sebesar 8,14%," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Riau Deputi Direktur Ismet Inono di Pekanbaru, Rabu (15/6).

Menurut Inono, berdasarkan kajian ekonomi dan keuangan regional untuk triwulan I 2016, penurunan penyaluran kredit menunjukkan masih terbatasnya permintaan kredit pada triwulan tersebut. Melambatnya penyaluran kredit bersumber dari perlambatan penyaluran kredit pada sektor pemerintah yang hanya tumbuh 13,65% (yoy) lebih rendah jika dibandingkan triwulan IV 2015 sebesar 15,15%.

"Meski demikian perlambatan kredit yang lebih dalam tertahan oleh membaiknya penyaluan kredit di sektor swasta," paparnya. Meskipun masih terkontraksi sebesar 4,5% yoy, namun membaik dibandingkan periode triwulan IV 2015 yang terkontraksi sebesar 4,55%.

Sementara itu, menurut jenis penggunaanya, perlambatan yang terjadi bersumber dari melambatnya kredit investasi yaitu dari 5,17% di triwulan IV 2015 menjadi 2,91% di triwulan I 2016 dengan nilai mencapai Rp 21,56 triliun. Porsi kredit investasi ini mencapai 30,58% dari total kredit.

Diikuti melambatnya kredit konsumsi yaitu dari 10,65% menjadi 9,97% dengan nilai mencapai Rp 34,69 triliun. Kredit ini berkontribusi sebesar 38,33%.

Perlambatan kredit terjadi pada penyaluran kredit mata uang rupiah maupun valas. "Kredit rupiah mencapai Rp 55,35 triliun, naik 7,99% (yoy) atau relatif menurun jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,55%," papar Ismet.

Sementara, kredit valas mencapai Rp 100,93 miliar atau terkontraksi cukup dalam sebesar 21,52% (yoy) jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 10,10%. (Frislidia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×