kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Daya beli lemah bikin ekonomi loyo


Jumat, 21 Juli 2017 / 17:36 WIB
BI: Daya beli lemah bikin ekonomi loyo


Reporter: Agus Triyono | Editor: Markus Sumartomjon


JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meramal pertumbuhan ekonomi tahun ini tak sekuat yang diperkirakan sebelumnya. Faktor penyebab utama adalah konsumsi rumah tangga yang melambat, khususnya di kuartal kedua tahun ini.

BI menyebut hal itu terjadi karena dampak kenaikan tarif listrik dan pergeseran gaji ke-13 PNS dari Juni ke Juli 2017.

Selain dua hal itu, perlambatan pada konsumsi rumah tangga juga dipengaruhi dua faktor lain. Pertama, adanya periode Ramadhan termasuk periode pembayaran uang sekolah sebelum pergantian tahun ajaran baru di Juli ini.

"Hal ini membuat spending dari masyarakat Indonesia banyak yang teralokasi untuk uang sekolah sehingga dampaknya kepada konsumsi tidak optimal," kata Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (21/7).

Kedua, harga komoditi di dunia mengalami koreksi pada kuartal kedua 2017 setelah naik di kuartal keempat 2016 dan kuartal pertama 2017.

Agus mengatakan, perlambatan konsumsi ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bergeser ke semester kedua. Di semester kedua tahun ini lanjut Agus, konsumsi rumah tangga akan terdorong oleh bantuan sosial pemerintah dan realisasi anggaran pemerintah.

Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dan keempat tahun ini masing-masing bisa melebihi 5,2%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi 2017 masih akan berada di kisaran 5%-5,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×