kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI dan Kemlu perkuat kapasitas diplomat


Jumat, 03 Maret 2017 / 13:51 WIB
BI dan Kemlu perkuat kapasitas diplomat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sepakat untuk bekerja sama meningkatkan kapasitas diplomat Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan persepsi positif mengenai ekonomi Indonesia di mata internasional.

Komitmen tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kesepahaman oleh Gubernur BI Agus Martowardojo dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, hari ini (3/3) di Jakarta. MoU ini merupakan perpanjangan dari kesepakatan sebelumnya.

"Bank Indonesia dan Kementerian Luar Negeri perlu memperkuat dan meningkatkan kerja sama di tengah semakin dinamisnya tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kerja sama internasional. Kerjasama dan sinergi yang harmonis ini diharapkan dapat mendukung terciptanya diplomasi ekonomi yang efektif sehingga kepentingan nasional dan persepsi positif Indonesia dapat tetap terjaga," kata Agus dalam sambutannya.

Menurut Agus, dalam kerja sama tersebut bank sentral dan Kemlu melakukan penguatan melalui tiga tahap. Pertama, investor relation unit (IRU). Kedua, regional investor relation unit (RIRU). Ketiga, global investor relation unit (GIRU).

Menurut Agus, di tingkat IRU, BI dan Kemlu akan bekerja sama dengan kantor kementrian lembaga (K/L) yang ada di pusat. Sementara di tingkat RIRU, BI akan meyakinkan 45 kantor perwakilan BI yang ada di Indonesia berkoordinasi dengan Kemlu untuk menjelaskan potensi ekonomi Indonesia.

"Bagaimana kelapa sawit kita bagaiamana pertambangan, bagaimana industri baja, bagaimana industri maritim kita. Hal ini bisa diakses secara online oleh kantor kita," tambah dia.

Sedangkan di tingkat global, BI dan Kemlu hadir untuk menjelaskan ekonomi Indonesia dan bekerja sama untuk menjelaskan bidang-bidang ekonomi yang ada di kantor Kemlu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tugas diplomat pun relatif berat. Para diplomat harus bisa mempromosikan potensi ekonomi di Indonesia dan mengarahkan investasi agar mengalir ke dalam negeri.

Ia melanjutkan, para diplomat Indonesia bak serdadu yang harus berada di medan perang yang terus melalukan penyerangan. Namun, para prajurit tersebut selalu kurang amunisi, yang berupa informasi dan kebijakan solid yang harus diambil untuk suatu isu tertentu.

"Oleh karena itu, kerja sama ini kami sambut baik. Melalui MoU ini amunisi juga akan terisi," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×