kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bensin langka, pemerintah tuding spekulan


Selasa, 08 Maret 2011 / 13:21 WIB
Bensin langka, pemerintah tuding spekulan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kelangkaan bensin terjadi di sejumlah daerah. Pemerintah menuding spekulan berada di balik tersendatnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Z. Saleh mengecam aksi spekulasi tersebut lantaran menyusahkan masyarakat. "Bukan waktunya berspekulasi, itu menyengsarakan masyarakat," katanya usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Presiden Filipina Benigno S. Aquino III di Istana Merdeka, Selasa (8/3).

Darwin memberi contoh kelangkaan premium di Pontianak, Kalimantan Barat terjadi karena aksi spekulasi. Sedangkan di Riau terjadi lantaran ada perbaikan kilang minyak di Dumai. "Tapi sudah diatasi sejak kemarin berupa suplai tambahan," kata politisi Partai Demokrat itu.

Tersendatnya pasokan bensin ini terjadi di sela-sela rencana pemerintah menerapkan pembatasan BBM subsidi. Hingga saat ini, realisasi rencana tersebut masih belum jelas.

Sementara menurut BPH Migas konsumsi premium terus melonjak. Pemerintah sudah menjatah konsumsi premium pada bulan Februari lalu sebesar 1,7 juta kiloliter (kl). Kenyataannya pemakaian premium selama Februari telah menembus hingga 1,8 juta kl.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×