kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belum diresmikan, KEK Arun Lhokseumawe sudah menggaet investor


Senin, 12 Februari 2018 / 18:20 WIB
Belum diresmikan, KEK Arun Lhokseumawe sudah menggaet investor
ILUSTRASI. Menko perekonomian, Darmin Nasution


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, tengah menggenjot investasi. Meski belum diresmikan untuk beroperasi, KEK Arun Lhokseumawe telah mendapatkan investor di awal tahun ini.

KEK Arun Lhokseumawe, Senin (12/2) menandatangani perjanjian investasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Perjanjian ini dilakukan antara Gubernur Provinsi Naggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf, dengan beberapa perusahaan.

Kerjasama tersebut yakni antara:

a.Pelindo I dengan PT Aceh Makmur Bersama. Kerja sama keduanya mencakup pembangunan tangki timbun minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dengan progress 40% dan beroperasi pada Mei 2018. Selanjutnya akan dikembangkan pengolahan turunan CPO di atas lahan seluas hingga 1,95 hektare (ha) dan diharapkan mulai beroperasi awal 2019.

b.Pelindo I dengan PT Sinergi Tangguh Alam Raya (PT STAR). Kerja sama dengan perusahaan penanaman modal asing ini bergerak di bidang usaha plywood, dengan target pembangunan Juni 2018.

c. Pelindo I dengan PT East Continent Gas Indonesia, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan bidang usaha LPG Pressurised dan pabrik bottling LPG, yang ditargetkan mulai dibangun pada Juni 2018.

d. Pelindo I dengan PT Prosperity Building Material. Penanaman Modal Asing (PMA) yang akan melakukan usaha di bidang logistik pengantongan semen, yang akan mulai dibangun Juni atau September 2018 dan mulai beroperasi awal 2019.

e. Perjanjian kerja sama kegiatan operasional barang milik negara (BMN) berupa aktiva kilang LNG Arun. Pelaksanaan kerja sama ini dilakukan antara Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dengan PT Patriot Nusantara Aceh (PT PATNA) sebagai Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Arun Lhokseumawe, dengan rincian:

1.Kawasan Kilang Arun Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh seluas 1.840,8 ha;
2.Kawasan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh seluas 582,08 ha; dan
3.Kawasan Jamuan Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh seluas 199,6 ha

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution bilang, perkembangan KEK Arun lebih cepat ketimbang daerah lain. Menurutnya, Pemda NAD telah mempersiapkan lahan dengan baik.

“KEK di Tanah Air harus bisa bersaing dengan negara tetangga,” katanya.

Darmin mencermati, negara tetangga pun telah mengembangkan kawasan ekonomi di sepanjang Selat Malaka seperti PSA Singapore, Iskandar (IRDA), Port Klang, Port Carey dan Port Pelepas. Oleh karena itu, dirinya meminta peran aktif Administrator KEK Arun Lhokseumawe dalam mengundang investor untuk datang.

“Kita harus lebih menarik dari mereka, seperti pelayanan perizinan investor. Dengan demikian tujuan percepatan pengembangan industri di luar Jawa bisa terlaksana,” kata Darmin, Senin (12/2).

Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Enoh Suharto Pranoto investasi yang baru masuk di KEK Arun Lhokseumawe belum banyak. Dia bilang kerja sama tersebut berkisar Rp 100 miliar hingga Rp 400 miliar.

Tapi, dia mengatakan, bakal ada investor yang akan masuk di daerah ini. "Calon investornya sudah ada tapi saya belum bisa declare karena masih dalam proses perizinan investasi," jelas Enoh.

Gubernur Provinsi Naggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf mengatakan pemprov NAD akan memprioritaskan investasi di bidang pengolahan ekspor migas dan energi, petrokimia, logistik dan agro industri

"Sejalan dengan tujuan itu, kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak sehingga terbentuk administrator KEK Arun Lhokseumawe yang telah mendapatkan limpahan kewenangan dari pemerintah," jelas Irwandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×