kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak menteri KIB II rangkap jabatan


Rabu, 01 Oktober 2014 / 22:19 WIB
Banyak menteri KIB II rangkap jabatan
ILUSTRASI. Promo CGV April 2023 hadirkan promo untuk nasabah BNI & promo untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan.? dok/BNI Experience


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Ada hal yang menarik diakhir masa Kabinet Indonesia Jilid 2 yang hanya tinggal 19 hari. Beberapa menteri harus merangkap jabatan karena menteri lainnya mengundurkan diri karena terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) periode 2014-2015.

Tak hanya merangkap dua jabatan, bahkan ada menteri yang sampai rangkap tiga jabatan sekaligus. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT) yang menjadi menteri yang saat ini merangkap sebagai Menteri Perhutanan menggantikan Zulkifli Hasan yang terpilih menjadi anggota dewan dan sekaligus merangkap Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menggantikan Jero Wacik yang mengundurkan diri karena ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka.

"Sudah diturunkan Kepres oleh pak presiden ada menteri dan wamen utk jadi ad dinterim," ujar CT di kantornya, Jakarta, Rabu (1/10).

Tak hanya CT, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga harus rangkap jabatan menjadi iterim Menteri Usaha Kecil Menengah dan Koperasi menggantikan Syarif Hasan yang juga mengundurkan diri karena menjadi anggota dewan.

"Lalu Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal dirangkap Kepala Bappenas. Ada lagi Menkominfo (Tifatul Sembiring) dijabat oleh Menkopolhukam (Djoko Suyanto)," kata dia.

Selain menteri yang merangkap jabatan, menurut CT ada juga posisi menteri yang digantikan oleh wakil menterinya. Hal tersebut terjadi di Kementerian Perhubungan dimana Wakil Menterinya yaitu Bambang Susantono menggantikan E.E Mangindaan.

"Kepres sudah turun semua. Semua harus efektif dan segala sesuatu harus jalan 20 oktober," kata mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional itu. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×