kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Indonesia (BI) targetkan kerja sama LCS dengan Korsel, India, dan Arab Saudi


Kamis, 07 Januari 2021 / 20:56 WIB
Bank Indonesia (BI) targetkan kerja sama LCS dengan Korsel, India, dan Arab Saudi
ILUSTRASI. Bank Indonesia's logo is seen at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, September 2, 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah menargetkan kerja sama transaksi perdagangan bilateral dan investasi langsung atau local currency settlement (LCS) dengan Korea Selatan, India, dan Arab Saudi.

“Iya akan jadi target berikutnya. Dengan India dan Korea Selatan sudah ada omongan,” ujar Deputi Direktur Departemen Internasional BI Ita Vianty kepada Kontan.co.id, Kamis (7/1).

Ita lalu menjelaskan kalau ketiga negara tersebut dibidik karena, mengingat hubungan perdagangan, investasi, maupun kerja sama dengan negara-negara tersebut yang cukup erat.

Negara India dan negara Korea Selatan masuk daftar negara pangsa ekspor maupun impor non minyak dan gas (non migas) terbesar di Indonesia.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada November 2020, total ekspor non migas Indonesia ke India tercatat sebesar US$ 960 juta atau 6,64% dari total ekspor pada bulan November 2020.

Sedangkan ekspor ke negara Korea Selatan sendiri tercatat sebesar US$ 500 juta atau 3,41% dari total ekspor pada bulan tersebut.

Sementara dari sisi impor, total impor dari India tercatat sebesar US$ 360 juta atau setara 3,11% dari total impor pada bulan November 2020. Lalu impor dari negara Korea Selatan tercatat sebesar US$ 590 juta atau setara 5,13% dari total impor pada bulan tersebut.

Baca Juga: Ekonomi dalam fase pemulihan, bank tak akan gencar cari dana anorganik tahun ini

Dengan negara Arab Saudi sendiri, masyarakat Indonesia setiap tahun menunaikan ibadah haji dan juga perjalanan umrah. Sehingga, hubungan Indonesia dengan Arab Saudi juga erat.

“Kan biasanya rupiah dikonversikan dulu ke dollar Amerika Serikat (AS), baru dikonversikan ke real Arab Saudi. Nah, kalau dengan adanya LCS, kan bisa langsung mengonversikan rupiah ke real. Tapi sedang cari celah, apa keuntungan buat mereka dan untuk kita,” terang Ita.

Akan tetapi, Ita mengatakan kalau saat ini pembahasan masih tersendat karena adanya Covid-19 yang menyebabkan pertemuan antara Indonesia dengan negara-negara tersebut terbatas.

Selain itu, ketiga negara itu juga disebut masih melakukan proses pembicaraan internal. Menurutnya, pembicaraan ini bisa berupa apa manfaat yang akan mereka dapatkan dari kerja sama LCS ini dengan Indonesia.

“Jadi belum akan dalam waktu dekat karena mereka juga butuh waktu untuk mempelajarinya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×