kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bali dan Bandara Ngurah Rai dinyatakan aman


Kamis, 21 Desember 2017 / 10:58 WIB
Bali dan Bandara Ngurah Rai dinyatakan aman


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengaku dengan detail dan seksama terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Hasilnya, kepariwisataan di Bali dinyatakan aman dan boleh dikunjungi wisatawan. Status Bali normal.

Kecuali pada radius 10 km dari pusat erupsi Gunung Agung yang masih Awas atau level IV. Penegasan melalui surat itu mengakhiri kesimpangsiuran soal status Bali. Hanya 2% di seputar gunung saja yang masih level IV. Selebihnya, Pulau Bali aman.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Agus Purwoto dalam surat yang dialamatkan ke Kementerian Pariwisata pada Rabu (20/12) lalu.

"Untuk daerah di Bali lainnya dinyatakan normal," tulis Agus Purwoto dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (21/12).

Hal itu merujuk pada paparan vulkanologis dalam rapat koordinasi di Kemenkomar itu. Kemudian juga diperkuat dengan analisa dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Sehingga, disimpulkan bahwa Bandara Ngurah Rai akan aman," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pemerintah memperhatikan secara detail perkembangan Gunung Agung, untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi kehidupan pariwisata di Bali. Yang menjadi kehidupan utama masyarakat Bali. 

"Di tengah keamanan ini, sudah saatnya industri dan seluruh stakeholder untuk dapat bersama-sama melakukan recovery Bali," ujar Arief Yahya. 

Bagi wisatawan mancanegara, sejatinya bukan pada status gunung yang membuat khawatir. Tetapi penutupan bandara yang membuat mereka repot mencari escape dari Pulau Dewata.

“Ya, kami sudah merapatkan dengan Pemda dan Pelaku usaha pariwisata di Bali selama dua hari berturut-turut, 18-19 Desember 2017. Hasilnya, kami sepakat akan mengantarkan wisman sampai ke bandara internasional terdekat. Bisa Lombok, Banyuwangi atau Surabaya,” kata Arief Yahya.

Karena itu, Menpar Arief mengajak industri yang bergerak di sektor 3A, Amenitas (Akomodasi), Atraksi dan Akses untuk bergotong royong membuat paket bersama. Paket Hot Deals namanya, menggabungkan 3A itu, dengan menggunakan excess capacity, dan dijual lebih murah.

Program ini secepatnya harus dijalankan, untuk recovery Bali, dan dipromosikan besar-besaran, hingga Maret 2018. Agar liburan Imlek 2018 bisa dihandle dengan optimal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah melontarkan hal itu dalam rapat Paket Hot Deals dan usulan Recovery Bali di kantor Badan Promosi Pariwisata Daerah akhir November lalu.

Di dalam rapat, Menpar kembali menekankan urgensi Hot Deals untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Bali. Penekanan Hot Deals dengan strategi More for Less (You Get More, You Pay Less) untuk bundling paket dengan harga promo secara gotong royong.

Dari hasil rapat, Menpar Arief Yahya mengeluarkan putusan antara lain, Rencana Mitigasi harus dimatangkan, pelaku wisata Bali bersepakat mendukung program Hot Deals dan komitmen program ini Rp 100 miliar untuk program Hot Deals dari Kemenpar.

"Fokus kita saat ini evaluasi pasca erupsi Gunung Agung yang terjadi pada akhir November sekaligus persiapan recovery untuk memulihkan Pariwisata Bali yang terdampak," ungkap Menpar Arief Yahya. 

Hasil rapat ini akan dijadikan masukan untuk Presiden Joko Widodo. Presiden akan melakukan rapat terbatas membahas mengenai Dampak Letupan Gunung Agung yang rencananya akan dihelat pada tanggal 22 Desember besok di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×