kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS-Turki tegang, layanan visa dua negara dibekukan


Senin, 09 Oktober 2017 / 09:01 WIB
AS-Turki tegang, layanan visa dua negara dibekukan


Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa mereka mensuspensi layanan visa non-imigran di sejumlah fasilitas diplomatik di Turki. Kebijakan ini dilakukan menyusul penahanan seorang karyawan konsulat AS. Menanggapi hal tersebut, Turki juga mensuspensi layanan visa di AS.

Kedutaan AS di ibukota Ankara mengeluarkan pernyataan lewat Twitter yang mengatakan kejadian yang terjadi baru-baru ini telah mendorong pemerintah Turki mempertimbangkan kembali terhadap misi keamanan fasilitas dan personil AS.

Kedutaan Turki di Washington merespon dengan pernyataan serupa di Twitter pada Minggu (8/10) malam. Dijelaskan pula, kebijakan kali ini akan diterapkan pada e-Visa, visa yang dikeluarkan di perbatasan, dan visa untuk paspor.

Sekadar tambahan informasi, pada pekan ini, pemerintah Turki menahan seorang karyawan Konsulat AS yang berkewarganegaan Turki karena diduga memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gullen, seorang imam yang tinggal di AS. Pemerintah Turki menuding Gulen merupakan otak dari aksi kudeta yang gagal pada musim panas lalu. Namun, Gulen membantah tudingan tersebut.

Karyawan Konsulat tersebut adalah Metin Topuz. Dia dituduh sebagai mata-mata dan berupaya untuk menggulingkan pemerintah dan undang-undang Turki.

Kantor berita milik pemerintah Turki, Anadolu, melaporkan Topuz diduga berkomunikasi dengan mantan kepala kepolisian dalam dugaan kasus korupsi tahun 2013. Selain itu, 121 orang yang terlibat dalam upaya kudeta dan ratusan orang menggunakan aplikasi mobile enkripsi. Kedutaan Amerika menegaskan, bahwa pihaknya sangat terganggu dengan penahanan tersebut.

Sementara itu, pemerintah AS mengatakan suspensi layanan visa dilakukan untuk meminimalisir jumlah pengunjung ke AS, Kedutaan, dan Konsulat untuk saat ini. Suspensi layanan ini akan berdampak pada visa dengan tujuan bisnis, pariwisata, layanan kesehatan, pelajar, exchange visitor, media dan jurnalis, trader, hingga diplomatik.

Saat ini, hubungan antara Turki dan ASĀ  memanas setelah adanya perbedaan pendapat mengenai kelompok militan Kurdi Suriah. AS mendukung kelompok ini untuk memerangi Islamic State (ISIS). Sementara, Turki menilai mereka sebagai kelompok teror dan perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdi, yang telah melakukan pemberontakan di wilayah perbatasan Turki selama lebih dari 30 tahun.




TERBARU

[X]
×