kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45940,07   -23,65   -2.45%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arus masuk-keluar penumpang KA akan diatur


Kamis, 30 Oktober 2014 / 14:32 WIB
Arus masuk-keluar penumpang KA akan diatur
ILUSTRASI. Park So Dam dalam film Parasite, salah satu rekomendasi film Korea terbaik yang wajib ditonton penggemar film Korea.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengaturan arus penumpang kereta komuter diharapkan bisa mengurangi kendaraan umum lain yang ngetem di pintu keluar stasiun.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengeluhkan maraknya sopir angkutan umum yang ngetem di banyak tempat, termasuk di pintu keluar stasiun (Kompas, 29 Oktober 2014).

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Agus Komarudin mengatakan, pihaknya berencana mengubah arus masuk-keluar penumpang kereta api untuk mengurangi potensi angkutan umum yang mangkal di depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang.

Saat ini, pintu keluar Stasiun Tanah Abang terletak di bawah jalan layang Tanah Abang. Di pintu keluar ini, banyak ojek dan angkutan massal yang mangkal.

Sementara pintu masuk ada di lantai 2 atau juga lewat beberapa gerbang di area pintu keluar. ”Menurut rencana, pintu keluar ini akan dijadikan pintu masuk semuanya. Adapun pintu masuk di lantai 2 akan dijadikan pintu keluar. Di pintu keluar ini akan dibuat jembatan untuk penumpang menuju ke Blok G Tanah Abang atau ke arah Cideng,” kata Agus.

Pembangunan jembatan bagi penumpang ini akan dikerjakan Pemprov DKI Jakarta. Dia berharap, pengaturan arus penumpang ini bisa berimbas pada pengurangan angkutan umum yang berhenti di pintu keluar stasiun.

Di lapangan, penataan lain dilakukan PT KAI di stasiun-stasiun layang. Penumpang tidak bisa langsung berganti angkutan setelah keluar dari stasiun, tetapi harus berjalan hingga ke ujung pagar pembatas trotoar. Di ujung ini barulah ada kendaraan umum lain, seperti ojek, bajaj, atau bus.

Hanya pintu keluar ini di beberapa tempat tidak sesuai posisinya dengan keberadaan zebra crossing untuk penyeberang jalan.

Saat dikonfirmasi, Agus mengatakan, langkah itu juga merupakan upaya mengurangi angkutan umum yang ngetem di pintu stasiun.

”Masih ada yang perlu dibenahi agar angkutan ini tidak ngetem di sembarang tempat dan mengganggu lalu lintas. Kami masih mengkajinya. Salah satunya, di pintu selatan Stasiun Cikini yang mengarah ke pasar kembang. Angkot masih ngetem di lokasi putar balik kendaraan,” katanya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, penindakan petugas di lapangan belum cukup membuat tertib para pengemudi. Sebab, jumlah petugas dan sarana penertiban sangat terbatas. Sementara jumlah pelanggaran sangat besar di semua wilayah di Jakarta.

Berangkat dari kenyataan itu, petugas Dinas Perhubungan sangat membutuhkan kerja sama dengan pengelola kawasan di sekitar tempat larangan parkir. Lima lokasi program percontohan penertiban parkir liar di Jakarta ada di sekitar wilayah PT KAI, yaitu Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Jakarta Kota.

”Selama ini, kerja sama dengan instansi lain terkendala. Tidak semua pengelola kawasan mau mengurusi persoalan kemacetan lalu lintas di luar wilayah kewenangannya,” kata Syafrin. (ART/NDY)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×