kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amankan stok lebaran dan puasa, Pertamina tambah impor BBM


Kamis, 28 Juli 2011 / 19:21 WIB
Amankan stok lebaran dan puasa, Pertamina tambah impor BBM
ILUSTRASI. Kementerian Hukum dan HAM sedang membuat aturan pelaksanaan masa berlaku paspor 10 tahun.


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. PT Pertamina menambah jumlah impor bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, solar dan avtur untuk mengamankan pasokan BBM selama Lebaran dan puasa. Jumlah impor itu diperuntukkan untuk stok BBM nasional.

Impor premium, Pertamina menambah sekitar 2,4 juta barel dibandingkan dengan impor per bulannya. Begitu juga dengan impor solar, Pertamina menambah impor sekitar 2,4 juta barel hingga 1,4 juta barel.

"Untuk antisipasi kemacetan, kami akan tambah stok BBM nasional. Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, kami akan tambah 25%," ujar Vice President Communication Pertamina, Mochamad Harun, Kamis (28/7).

Pada Juli dan Agustus 2011, lanjut Harun, Pertamina mengimpor premium masing-masing sebesar 8,4 juta barel. Sedangkan untuk impor solar, pada Juli dan Agustus 2011 masing-masing sebanyak 4,4 juta barel. Tak hanya premium dan solar, Pertamina juga mengimpor bahan bakar avtur sebesar 570.000 barel. Padahal, biasanya perusahaan migas plat merah itu tidak mengimpor Avtur.

"Impornya dari market, biasanya impor bulanan premium sekitar 5,5 juta barel hingga 6 juta barel. Kalau solar impor per bulan itu rata-rata 2 juta barel hingga 3 juta barel," kata Harun.

Merujuk kepada data Pertamina, stok BBM per 27 Juli 2011 mencapai 1,3 juta kiloliter premium (17 hari), 1,51 juta kiloliter solar (19 hari) dan 473,5 ribu kiloliter (71 hari). "Mestinya sih pasokan BBM itu kita akan jaga sekitar 20 hari hingga 22 hari," lanjut Harun. Melihat tahun-tahun sebelumnya, tren permintaan premium rata-rata meningkat menjelang Idul Fitri sedangkan solar menurun mendekati Idul Fitri. Sehingga, sejak H-10 sampai H+10, Pertamina akan meningkatkan stok premium sampai dengan 1,28 juta kiloliter (18 hari). Sedangkan untuk Solar akan tetap dijaga pada level 1,31 juta hingga 1,34 juta kiloliter.

"Stok premium biasanya 62.000 kiloliter per hari. Saat ini kita akan lepas 68.000 kiloliter per hari. Sedangkan stok solar untuk transportasi dan industri biasanya 70.000 kiloliter per hari, kita akan lepas sebesar 77.000 kiloliter per hari.

"Pertamina juga akan menjaga stok Pertamax dan Pertamax Plus," lanjut Harun. Saat ini, stok Pertamax berada di level 108.097 kiloliter atau cukup untuk konsumsi 70 hari dan Pertamax Plus sebesar 29.133 kiloliter untuk 103 hari. Begitu juga dengan stok elpiji rumah tangga. Selama puasa dan Lebaran, Harun mengatakan konsumsi elpiji mengalami kenaikan rata-rata 10% dibandingkan dengan konsumsi hari biasa. Untuk memenuhi permintaan tersebut, saat ini stok elpiji nasional berjumlah 14.118 metrik ton atau cukup untuk 13 hari.

Guna menjaga keandalan distribusi, Pertamina, kata Harun juga bekerjasama dengan para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pertamina meminta kepada SPBU untuk menjaga keandalan stok. Caranya, Pertamina mewajibkan kepada pengelola dan pemilik SPBU untuk menyediakan stok di masing-masing SPBU minimum 2 hari. Pengelola dan pemilik SPBU bertanggungjawab untuk meminta pengisian stok dari Pertamina untuk mengantisipasi waktu minimal ketahanan stok tersebut. "Bagi SPBU yang nanti di-monitoring dan kita anggap tidak perform maka SPBU tersebut akan diambil alih oleh Pertamina," kata Harun.

General Manajer Pertamina UPMS Region III, Hasto Wibowo menambahkan, untuk memperbanyak stok premium di masing-masing SPBU, yang dilakukan oleh Pertamina adalah Pertamina meminta kepada semua level lembaga penyalur untuk mengubah tangki timbun Solar menjadi tangki timbun premium dan pertamax. Pengubahan tangki timbun ini, dilakukan selama puasa dan Lebaran. Nanti, setelah Lebaran usai, tangki timbunnya akan berubah seperti hari biasa.

"Biasanya konsumsi solar menurun, kebalikan dari premium dan pertamax. Di wilayah UPMS III, semua depot di 19 titik solar turun kecuali depot Tanjung Kerep, konsumsinya solar diperkirakan naik 21%," kata Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×