Aksi Bela Ulama desak Kapolda Jabar diganti

Kamis, 26 Januari 2017 | 13:49 WIB Sumber: TribunNews.com
Aksi Bela Ulama desak Kapolda Jabar diganti


BANDUNG. Unjuk rasa bertajuk "Aksi Bela Ulama" yang dilakukan sejumlah organisasi Islam di Gedung Sate, Jawa Barat, tak hanya bertujuan membela ulama. Peserta unjuk rasa juga mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot Irjen Pol Anton Charliyan dari jabatannya sebagai Kapolda Jabar.

Koordinator aksi, Asep Syaripudin mengatakan, desakan itu bukan tanpa sebab. Anton dianggap sebagai kapolda yang gagal sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.

"Kami tidak benci Polri dan punya sentimen apapun dengan Anton. Tapi beliau tidak bisa menjaga stabilitas Jawa Barat," kata Asep di sela-sela aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (26/1).

"Jabar itu luas, logikanya bagaimana menjaga keamanan kalau di depan Markas Polda Jabar, preman beredar membawa balok dan senjata tajam. Ini menunjukkan kapasitas beliau," imbuh Asep.

Menurut Asep, pihaknya mengharapkan Kapolri menempatkan Jenderal yang benar-benar pengayom dan pelindung masyarakat di Polda Jabar. Hal itu, katanya, untuk menjaga kondusifitas Jabar yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.

Menurutnya, jika Jabar terjadi pergolakan, maka akan berdampak terhadap stabilitas nasional. "Kami imbau kepada masyarakat Jabar agar tidak terporovokasi oleh siapapun yang akan membenturkan budaya Sunda dengan agama Islam," ujar Asep.

Ia menolak dan mengecam terhadap pihak yang ingin mendorong pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dengan mengatasnamakan masyarakat Jabar. Ia mengklaim, masyarakat Jabar menerima keberadaan FPI. Buktinya keberadaan FPI merata di kota/kabupaten di Jabar. "Dari 27, 25 kota kabupaten sudah ada FPI. FPI suka melakukan aksi sosial," kata Asep.

Asep mengancam, aksi serupa akan terus dilakukan jika desakan yang dilontarkan hari ini tidak ditanggapi. Sebab hal tersebut berkaitan dengan kondusifitas Jabar. Pihaknya juga akan menempuh cara lain agar desakan terutama pencopotan Anton dari jabatannya terwujud.

"Kami juga sudah laporkan hal ini ke Mabes Polri Mudah-mudahan dengan ini, juga bisa tersampaikan ke Kompolnas," ucapnya.

(Teuku Muhammad Guci Syaifudin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru