kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

6 Sektor usulan pengusaha untuk IA-CEPA


Selasa, 02 Agustus 2016 / 15:32 WIB
6 Sektor usulan pengusaha untuk IA-CEPA


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Reaktivasi perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) mendapat dukungan penuh dari kalangan pengusaha. Ada enam poin utama yang menjadi poin penting dalam pembahasan perundingan perdagangan yang ditargetkan kelar pada pertengahan tahun 2017 tersebut.

Keenam sektor tersebut adalah pendidikan tinggi, kesehatan, pertambangan, jasa, usaha rintisan digital serta pertanian. Sektor-sektor tersebut memiliki potensi untuk membangun hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan.

Meski kunci perundingan IA-CEPA ini di tangan pemerintah, kesuksesan ini juga sangat bergantung pada hubungan antar pelaku usaha kedua negara. Untuk mengakomodir usulan dalam prosesnegosiasi tersebut, kalangan pengusaha kedua negara membentuk wadah yakni Indonesia-Australia business Partnership Group (IA-BPG).

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, perjanjian perdagangan antara Indonesia dengan Australia tidak hanya sebatas penurunan tarif saja tetapi juga faktor nontarif.

"Selama ini, penerapan standar dan kualitas terhadap produk yang masuk ke Australia ketat," ujar Shinta.

Masuknya investasi serta alih teknologi melalui pamagangan juga menjadi poin penting bagi Indonesia. Selama ini Australia sangat kuat dalam industri pertanian dan peternakan. Dengan adanya kerjasama ini maka pengembangan sektor pertanian di Indonesia menjadi lebih baik.

IA-BPG meyakini bahwa kerja sama ekonomi yang erat bisa tercapai diantara kedua negara dengan cara menghilangkan hambatan perdagangan dan mempermudah regulasi. "Kami mengharap agar dalam proses negosiasi para pelaku usaha tetap dilibatkan," kata Shinta.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, dalam teknis pembahasan negosiasi sektor-sektor yang akan menjadi sasaran dalam penurunan tarif masih dalam tahap pembahasan. "Nanti kita akan evaluasi. Setiap perbedaan tarif tentu ada alasannya," kata Enggar.

Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Steven Ciobo mengatakan, selama ini hubungan kedua negara sudah baik. Dia optimis, dengan tercapainya kesepakatan dalam negosiasi IA-CEPA ini maka kerjasama kedua negara akan lebih erat lagi.

Rekomendasi dan masukan dari kalangan industri dalam proses negosiasi juga sangat dirasakan penting. Beberapa diantaranya adalah kemitraan dalam pengembangan sektor daging dan ternak Indonesia, kerjasama jasa keuangan dan kolaborasi di industri kreatif.

Sekedar catatan, di sektor perdagangan, tren perdagangan Indonesia dengan Australia pada periode 2011-2015 turun sebesar 4,25%. Sementara itu, total perdagangan Indonesia dengan Australia pada tahun 2015 mencapai US$ 8,5 miliar, atau turun 19,8% dari sebelumnya US$ 10,6 miliar di tahun 2014.

Nilai ekspor Indonesia ke Australia di tahun 2015 mencapai US$ 3,7 miliar, sedangkan pada tahun yang sama, impor Indonesia dari Australia sebesar US$ 4,8 miliar. Dengan nilai tersebut, perdagangan Indonesia dengan Australia defisit sebesar US$ 1,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×