kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

3 Proyek PLTMG NTT ditargetkan tuntas 2018


Selasa, 19 Desember 2017 / 11:30 WIB
3 Proyek PLTMG NTT ditargetkan tuntas 2018


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - KUPANG. PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan tiga proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) yang menyebar di Pulau Flores dan Pulau Timor dapat dituntaskan pada 2018 mendatang.

"Tiga proyek pembangkit listrik itu saat ini terus berjalan dan target kami selesai pada pertengahan hingga semester kedua tahun 2018," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Christyono, di Kupang, Selasa (19/12).

Ketiga pembangkit baru itu adalah PLTMG Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat berkapasitas 20 megawatt (MW), PLTMG Maumere Kabupaten Sikka 40 MW, dan PLTMG Panaf Kabupaten Kupang 40 MW.

Christyono menjelaskan, pembangunan PLTMG Panaf untuk mengamankan kelistrikan di Pulau Timor atau Sistem Timor yang sudah beroperasi dari Kota Kupang hingga Atambua, Kabupaten Belu melalui jaringan transmisi 70 kilovolt.

"Pembangkit di Panaf ini juga untuk mendukung ketersediaan daya listrik yang cukup, sehingga bisa mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik yang kami perkirakan untuk Pulau Timor bisa mencapai hingga 8%," katanya lagi.

Sedangkan pembangunan dua pembangkit lainnya di Pulau Flores yakni PLTMG Labuan Bajo dan PLTMG Maumere juga terus dikejar dan sudah menunjukkan progres yang menggembirakan.

Menurutnya, rencana penyediaan tenaga listrik di Flores dibuat lebih besar untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan ke depannya dalam perhitungan PLN bisa mencapai 11%.

Di Labuan Bajo, lanjutnya, perkembangan sektor pariwisata di daerah yang terkenal dengan destinasi unggulan Taman Nasional Komodo itu memungkinkan permintaan listrik meningkat dari sektor industri-industri pariwisata.

Demikian pula di Maumere yang memiliki akses terbuka, sehingga peluang pertumbuhan industri sangat potensial.

Christyono menjelaskan, pembangunan kelistrikan di Pulau Flores saat ini masih terpisah-pisah atau belum masuk dalam satu sistem seperti Sistem Timor.

PLN, lanjutnya, masih terus menggenjot pembangunan transmisi dengan jarak relatif pajang sejauh 150 kilovolt dari ujung timur Pulau Flores di Kabupaten Flores Timur hingga Kabupaten Manggarai Barat di bagian barat.

"Jadi saat ini kami terus bangun transmisi dengan progres mendekati yang sudah mendekati 100% itu, dari Ruteng-Labuan Bajo dan Ropa-Ende," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×