kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

17% pengusaha gagal dapat proyek karena suap


Rabu, 22 November 2017 / 16:32 WIB
17% pengusaha gagal dapat proyek karena suap


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Praktik kotor dalam menjalankan usaha untuk mendapatkan proyek belum juga hilang. Walaupun pemerintah sudah memperbaiki proses pengadaan barang dan jasa dengan sistem elektronik dan menggencarkan pemberantasan pungutan liar, praktik suap dalam mendapatkan proyek masih juga merajalela.

Data Transparency Internasional (TII) Indonesia dari hasil survey yang mereka lakukan terhadap 1.200 pengusaha di 12 kota besar di Indonesia, suap masih dirasakan oleh 17% pelaku usaha yang disurvei.

Akibat suap tersebut, 17% pengusaha tersebut gagal dapat proyek karena suap. "Mereka kalah kompetisi karena pesaing mereka menyuap," kata Wawan Sujatmiko, Manager Riset TII, Rabu (22/11).

Wawan mengungkap, suap yang harus diberikan pengusaha bervariasi. Daerah dengan persentase suap tertinggi diduduki Bandung.

Persentase suap yang harus diberikan pengusaha agar bisnis mereka lancar mencapai 10,8% dari total biaya produksi. Sementara itu, kota dengan persentase suap terkecil diduduki Makassar.

Persentase suap yang harus diberikan pengusaha di kota tersebut agar bisnis mereka lancar mencapai 1,8% dari total biaya produksi. "Persentase suap itu dihitung berdasarkan rerata alokasi suap yang dibayar perusahaan untuk mendapatkan pelayanan publik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×