kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wow, plastik bikin aspal makin ciamik


Minggu, 17 September 2017 / 15:19 WIB
Wow, plastik bikin aspal makin ciamik


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Pencampuran aspal menggunakan plastik menjadi salah satu solusi pemerintah untuk persoalan limbah plastik di Tanah Air. Berdasarkan data dari Jambeck (2015) diperkirakan 3,32 juta metrik ton limbah plastik di Indonesia belum terkelola baik. Dari total tersebut, sekitar 0,48-1,29 juta metrik ton masuk ke laut.

Langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggunakan plastik menjadi bahan campuran untuk pengaspalan jalanan diharapkan bisa terus berlanjut. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan, hal ini perlu dukungan dari dari pemangku kepentingan terkait. 

Dia bilang, Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Daerah perlu menyiapkan rantai pasok (supply chain), karena limbah plastik kresek sebagai campuran aspal perlu dicacah terlebih dahulu sehingga untuk pemanfaatan lebih luas perlu ketersediaan pasokan. "Di bawah koordinasi Menko Kemaritiman, saat ini kami tengah memikirkan bagaimana model bisnis yang tepat untuk mengolah sampah plastik tersebut. Apakah dari bank sampah, pengepul atau pemulung," kata Basuki pada keterangan tertulisnya, Minggu (17/9).

Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan Deded P. Syamsudin mengatakan, hasil pencampuran aspal ini terbilang baik. Untuk rencana ke depan, limbah plastik ini akan dijadikan sebagai bahan campuran aspal dengan komposisi 6% yang akan digunakan untuk pemeliharaan jalan. 

Adapun kebutuhan preservasi jalan nasional mencapai 47.000 kilometer. Jika satu kilometer jalan butuh 3 ton plastik, maka perlu limbah plastik sebanyak 140.000 ton yang kemudian dicacah menjadi plastik ukuran 5 milimeter.

"Hasilnya tampak sangat baik dan sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan. Bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan. Ketika diukur, suhunya masih aman yaitu 150-180 derajat celcius, plastik tidak terdegradasi. Masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius, sehingga belum memasuki tahap mengeluarkan racun," jelasnya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium tahun 2017 dan hasil analisis Deded, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas marshall 40% dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×