kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

World Bank khawatir pemilu hambat ekonomi


Selasa, 03 Oktober 2017 / 17:03 WIB
World Bank khawatir pemilu hambat ekonomi


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia (World Bank) menilai, momentum reformasi yang telah dijalankan pemerintah Indonesia, penting untuk dipertahankan. Sebab, kesenjangan dalam modal fisik, manusia, dan kualitas kelembagaan masih cukup besar.

Dalam Laporan Ekonomi Triwulanan Indonesia World Bank edisi Oktober 2017 menyoroti kesenjangan modal infrastruktur dengan tidak mengesampingkan kekurangan-kekurangan di sektor lain yang juga memerlukan komitmen yang teguh untuk melakukan reformasi dan memastikan pelaksanaannya di lapangan.

Dengan semakin dekatnya pemilihan umum atawa pemilu 2019 mendatang, World Bank khawatir peluang untuk melakukan reformasi struktural yang diperlukan untuk mencapai ekonomi yang lebih tinggi, akan semakin sempit.

Khususnya, mengenai pembangunan infrastruktur. Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, keterbatasan infrastruktur telah lama menjadi kendala utama bagi pembangunan Indonesia. Infrastruktur yang lebih baik dan lebih terencana akan membantu Indonesia meningkatkan pertumbuhan serta pemerataan kemakmuran bagi lebih banyakmasyarakatnya

"Jika reformasi struktural ini diabaikan, potensi pertumbuhan bisa melambat dan berdampak buruk bagi perkiraan perekonomian," kata Chaves, Selasa (3/10).

Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, mempertanyakan kekhawatiran World Bank terhadap perubahan kebijakan pemerintah menjelang Pemilu. Ia menegaskan, komitmen pemerintah hingga 2019 mendatang tetap sama, yaitu membangun infrastruktur untuk memperkecil gap dengan negara lain.

"Saya enggak tahu apa yang menjadi kekhawatiran Anda. Sidang kabinet yang biasa kami lakukan, tahun depan sekalipun ada Pilpres di 2019, kami akan tetap fokus pada kebijakan, kerja sama, sinergitas antar menteri dan dengan pemerintah daerah (pemda). Komitmen pemerintah masih sama," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan tetap mendorong perbaikan iklim investasi ke posisi yang lebih baik dibanding yang lain. Salah satu keberhasilan pemerintah, yaitu meningkatkan daya saing Indonesia sebanyak lima peringkat ke posisi 36 dari 138 negara oleh World Economic Forum (WEF).

"Kami akan coba terus lakukan policy kombinasi antara menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan marketnya supaya tetap sehat," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×