kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,27   -8,08   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Timing dan peluang pemerintah menaikkan harga


Rabu, 25 Januari 2017 / 22:10 WIB
Timing dan peluang pemerintah menaikkan harga


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, inflasi tahun ini akan melebar lebih dari 4%, lebih tinggi dibanding inflasi tahun lalu yang sebesar 3,02% year on year (YoY). Meski demikian, BI menyatakan bersama dengan pemerintah berkomitmen untuk menjaga inflasi tahun ini agar berada di sasaran 4% plus minus 1%.

Selain menjaga inflasi yang bersumber dari harga pangan yang bergejolak (volatile food) tahun ini di level 4%-5%, BI dan pemerintah juga akan memperkuat koordinasi dalam hal penentuan besaran dan waktu yang tepat (timing) kebijakan energi.

Penyesuaian kebijakan energi itu misalnya, menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan merupakan salah satu komponen inflasi yang harganya dikendalikan pemerintah atau dikenal dengan administered price.

"Kalau misal lagi, panen atau inflasi rendah, itu timing yang baik untuk penyesuaian kebijakan energi," kata Agus, Rabu (25/1).

Namun menurut Agus, musim panen dan inflasi rendah juga akan dilihat lagi dengan kondisi lainnya. Misalnya, melihat harga minyak mentah dunia. Hal ini juga yang akan dikoordinasikan bank sentral dengan pemerintah.

Agus menjelaskan kemudian membandingkan kebijakan negara lain dalam pengendalian inflasi. Negara-negara kawasan lanjut Agus, rumusan pengendalian inflasi lebih sederhana, yaitu meyakinkan adanya pasokan pangan dan distribusi pasokan tersebut.

"Terus proses pembetukan harganya efisien, jangan sampai ada distorsi," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×