kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI-Jepang bahas kerjasama transportasi


Senin, 14 Agustus 2017 / 20:59 WIB
RI-Jepang bahas kerjasama transportasi


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Kerjasama infrastruktur pemerintah Indonesia dan Jepang makin tergambar. Ini setelah Kementerian Perhubungan mengadakan pertemuan dengan Kedutaan Jepang untuk membahas kerjasama bilateral infrastruktur transportasi kedua negara tersebut.
 
"Ini merupakan pertemuan lanjutan antara Saya dengan Dubes Jepang terkait pembahasan kerjasama pembangunan infrastruktur dan kerjasama pembiayaan," kata Menteri Perhubungan Budi Karya, dalam laporan tertulis Senin (14/8).

Ada empat hal pembahasan dari pertemuan tersebut. Seperti  rencana pembangunan dan peningkatan kecepatan kereta api rute Jakarta - Surabaya, kelanjutan perjanjian kerjasama Indonesia dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk studi MRT East-West Corridor, perpanjangan disbursement loan proyek KA double-double track Cikarang-Manggarai, serta keahlian kerjasama pembangunan Pelabuhan Patimban.

Terkait rencana pembangunan percepatan waktu tempuh kereta api rute Jakarta-Surabaya menjadi kurang lebih 5 jam, Pemerintah Indonesia telah membahas persiapan untuk mewujudkan hal tersebut. Apalagi pemerintah Indonesia punya komitmen melanjutkan perjanjian kerjasama dengan JICA untuk studi proyek pembangunan MRT East-West Corridor.

“Setelah perayaaan Hari Kemerdekaan, saya menugaskan Dirjen Perkeretaapian menemui Dubes Jepang. Rencananya akan membahas rincian tindak lanjut rencana Pemerintah Indonesia soal komitmen Perjanjian Pinjaman untuk kerjasama studi Rencana pembangunan MRT East-West Corridor sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara Pemerintah Indonesia dan JICA tersebut,” jelas Budi.

Menhub meminta Dirjen Perkeretaapian untuk membahas perpanjangan waktu disbursement (pembayaran) pinjaman dari bulan September 2017 sampai dengan awal tahun depan dengan staf Kedutaan Besar Jepang. Pinjaman tersebut digunakan untuk membangun jalur kereta api double track Cikarang-Manggarai.

“Permintaaan perpanjangan ini kami sampaikan karena adanya proses teknis dengan BPKP yang masih memerlukan waktu. Kami perkirakan kemungkinan akan melewati batas waktu disbursement loan agreement bulan September 2017,” tutur Budi.

Terkait rencana pembangunan Pelabuhan Patimban, Menhub mengatakan Pemerintah Indonesia terus melaksanakan rencana kerja sesuai dengan jadwal yang disepakati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×