kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Refoma agraria meluncur dua pekan lagi


Senin, 03 April 2017 / 10:19 WIB
Refoma agraria meluncur dua pekan lagi


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah berjanji untuk merealisasi program reforma agraria dalam dua pekan mendatang. Melalui redistribusi lahan, pemeritah, di tahap awal, akan melakukan redistribusi lahan ke sejumlah kelompok (cluster) seperti masyarakat petani.

Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution menjelaskan, program reforma agraria melalui redistribusi lahan juga menjadi salah satu komitmen pemerintah meningkatkan produksi pangan. "Reforma agraria akan di-launching dua pekan ini," katanya, Jumat (31/3).

Menurutnya, reforma agraria akan diluncurkan secara bertahap dan diutamakan untuk redistribusi lahan-lahan yang mudah dibagikan ke masyarakat. "Tidak akan semua program reforma agraria diluncurkan bulan ini. Pelepasan lahan hutan belum akan dilakukan dalam waktu dekat, walaupaun sebagian masuk Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)," tambahanya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hubungan Hukum Keagrariaan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) RB Agus Widjayanto mengatakan, redistribusi lahan akan mengacu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian.

"Untuk pertanian yang diutamakan petani yang belum punya tanah, dan ekonomi lemah yang belum punya tanah," katanya kepada KONTAN, Minggu (2/4).

Dia mengaku, saat ini pemerintah masih menyaring daftar petani yang berhak menerima pembagian lahan tersebut. Kriteria dan standar masyarakat petani dan masyarakat ekonomi lemah yang berhak menerima tanah reforma agraria perlu diperjelas kembali karena kini banyak petani yang tak mencantumkan profesi sebagai petani di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Seperti diketahui, melalui program reforma agraria pemerintah menargetkan pemberian akses lahan bagi 4,5 juta - 9 juta penduduk miskin di tiga provinsi dengan penduduk miskin terbanyak dalam tiga tahun ke depan. Agar tanah redistribusi tidak dijual kembali, pemerintah akan memakai konsep kepemilikan kolektif (strata title) melalui skema koperasi.

Dalam redistribusi lahan pemerintah juga memasukkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan koperasi. Menurut Presiden Joko Widodo, lahan yang akan diberikan ke masyarakat lewat redistribusi aset lahan dan reforma agraria mencapai 12,7 juta hektare (ha). Luas lahan yang dibagikan maksimal 5.000 ha per kelompok.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai program reforma agraria saat ini mirip yang dilakukan pemerintahan Orde Baru. "Pemerintah harus lihat kelemahan program transmigrasi yang kurang berhasil," ujarnya. Apalagi, sebagian besar lahan objek reforma agraria di luar Jawa tapi yang berhak menerima di Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×