kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,06   6,46   0.65%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek sudah jalan, anggaran sulit disunat


Sabtu, 27 Agustus 2016 / 09:15 WIB
Proyek sudah jalan, anggaran sulit disunat


Reporter: Asep Munazat Zatnika, Hasyim Ashari | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pemerintah tengah mematangkan rencana pemotongan anggaran tahap II sebesar Rp 137,65 triliun, lebih tinggi dari rencana sebelumnya yang sebesar Rp 133,8 triliun. Beberapa kementerian yang mendapat jatah pemangkasan anggaran besar antara lain Kementerian Pertahanan sebesar Rp 7,9 triliun dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) sebesar Rp 6,98 triliun.

Namun, rencana penghematan anggaran itu sepertinya cukup sulit untuk dijalankan oleh masing-masing kementerian. Pasalnya, hingga pertengahan tahun, sudah banyak proyek yang berjalan.

Salah satu kementerian yang merasa keberatan adalah Kementerian PU-Pera. Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan, kementeriannya telah melayangkan surat kepada Kementerian Keuangan (Kemkeu) untuk menjelaskan kemampuan penghematan dari PU-Pera yang jauh lebih kecil ketimbang rencana pemerintah. 

Menurut Basuki, setelah dikalkulasi, besarnya anggaran Kementerian PU-Pera yang bisa dihemat sekitar Rp 2,1 triliun. Artinya, kemampuan pemangkasan anggaran Kementerian PU-Pera hanya sekitar 30,08% dari target pemotongannya.

"Itu terdiri dari biaya perjalanan dinas, rekomposisi anggaran dan proyek yang belum dilelang," ujarnya Jumat (26/8).

Basuki menambahkan, rekomposisi anggaran dan proyek yang belum dilelang terdiri dari beberapa proyek. Antara lain proyek bendungan dan proyek jalan tol.

"Untuk proyek yang direkomposisi anggarannya adalah proyek multiyears, dengan harapan nanti pada 2017 (dapat anggaran) yang lebih baik," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bilang, dari total rencana pemangkasan anggaran sebesar Rp 137,65 triliun, sekitar Rp 64,7 triliun akan berasal dari anggaran kementerian/lembaga. Sedangkan dana transfer daerah akan dipangkas Rp 70,13 triliun. 

Pemerintah juga berencana untuk dana desa akan dipotong Rp 2,82 triliun. Sri Mulyani beralasan, pemangkasan dana desa dilakukan lantaran tak semua daerah siap menyerap dana desa. 

Dana alokasi khusus (DAK) non fisik juga tak luput dari pemangkasan. Rencananya, pemerintah akan memangkas DAK non fisik untuk tunjangan dan dana tambahan penghasilan guru SD masing-masing Rp 653,3 miliar dan Rp 209,1 miliar.

Pasalnya, "Ada over budgeting anggaran untuk guru," ujar Sri Mulyani.

Pemicunya, kata dia, lantaran nilai alokasi dan jumlah guru berbeda. Lagipula, saat ini masih banyak guru yang belum tersertifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×