kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Rp 15 triliun PUPR mulai dilelang Oktober


Senin, 11 September 2017 / 06:29 WIB
Proyek Rp 15 triliun PUPR mulai dilelang Oktober


Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mulai menggelar lelang proyek 2018. Berdasarkan data rencana lelang yang didapat KONTAN, setidaknya ada 2.588 paket proyek yang akan dilelang pada bulan Oktober.

Nilai anggaran proyek yang akan dilelang tersebut Rp 15,06 triliun. Dari jumlah proyek yang dilelang, Rp 12,5 triliun di antaranya berasal dari sektor jalan. Sementara itu, Rp 1,42 triliun dan Rp 907 miliar lainnya berasal dari sektor sumber daya air dan keciptakaryaan.

Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, lelang akan dilakukan setelah pihaknya mendiskusikan pemanfaatan anggaran dengan DPR,pada 13-14 September. "Setelah diskusi tuntas, persiapan selesai, Oktober dimulai dan akan dilakukan secara bertahap, Oktober, November sampai Desember," katanya pekan lalu.

Basuki mengatakan, pihaknya melanjutkan tradisi lelang dini proyek yang sudah dijalankan karena memandang upaya tersebut sukses mendorong perbaikan serapan anggaran dan kualitas proyek. Untuk serapan anggaran misalnya, semenjak lelang dini dilakukan, peningkatan serapan anggaran naik 5% dari biasanya.

Padahal, anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam 2-3 tahun ini naik besar. "Sebelumnya, biasanya hanya 93%, dengan strategi ini bisa sampai 96%," katanya.

Walau sukses, lelang dini yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bukan tanpa catatan. Untuk tahun 2017, Basuki mencatat ada lelang proyek senilai hampir Rp 2 triliun yang gagal. Lelang tersebut Rp 900 miliar di antaranya berasal dari proyek jalan.

Sementara itu,  Rp 450 miliar berasal dari proyek di Ditjen Sumber Daya Air. Arie S Moerwanto, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, kegagalan salah satunya disebabkan oleh masalah pengadaan lahan yang belum selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×