kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pidato Oesman Sapta bikin Jokowi ngakak


Rabu, 22 Februari 2017 / 13:21 WIB
Pidato Oesman Sapta bikin Jokowi ngakak


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BOGOR. Presiden Joko Widodo tertawa terbahak-bahak mendengar pidato Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

Sebab, Oesman Sapta sempat berseloroh mengenai reshuffle atau perombakan kabinet.

Momen ini terjadi dalam acara pengukuhan pengurus DPP Partai Hanura 2016-2020, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/2).

Awalnya, Oesman menyapa sejumlah menteri yang hadir dalam acara tersebut. Menteri yang hadir antara lain Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Menteri Kabinet Kerja ini kompak, kalau ada Presiden pasti ikut. Kalau tidak ikut, bisa ketinggalan kereta," kata Oesman.

Pernyataan Oesman ini langsung membuat hadirin, termasuk para menteri dan Presiden Jokowi, tertawa.

Melihat seisi ruangan tertawa, Oesman pun menegaskan bahwa ini bukan isyarat reshuffle jilid III.

"Saya tidak bilang ada (reshuffle) kabinet ketiga loh. Sok tau lu," kata Oesman lagi-lagi disambut tawa Jokowi dan hadirin lainnya.

Wakil Ketua MPR ini lalu menyinggung gaya Jokowi yang punggungnya sampai turun-naik saat tertawa.

Menurut Oesman, gaya tertawa Jokowi yang lepas itu menandakan bahwa candaannya soal reshuffle bisa jadi benar.

"Kalau Pak Jokowi ketawanya sudah 'begini-begini' berarti benar," kata Oesman sambil menarik-turunkan punggungnya mengikuti gaya Jokowi tertawa.

Jokowi akhirnya kembali tertawa melihat Oesman Sapta meledek gaya tertawanya itu. Bahkan, Jokowi terlihat mengelap air matanya dengan sapu tangan.

Reshuffle jilid II terjadi pada Juli 2016 lalu. Saat itu, Jokowi mencopot dua menteri dari Hanura, yakni Menteri Perindustrian yang saat itu dijabat Saleh Husin dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang saat itu dijabat Yuddy Chrisnandi.

Namun, Jokowi menunjuk Ketua Umum Hanura saat itu, Wiranto, sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×