kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perundingan perjanjian perdagangan bebas digeber


Rabu, 31 Januari 2018 / 23:26 WIB
Perundingan perjanjian perdagangan bebas digeber
ILUSTRASI. Nilai ekspor dan impor Indonesia


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mencari jalan agar kinerja perdagangan moncer. Salah satu yang dilakukan, menggeber perjanjian perdagangan bebas.

Data Kementerian Perdagangan ada 18 perundingan perdagangan bebas yang akan dikebut. Ke-18 perundingan kerjasama perdagangan bebas tersebut merupakan lanjutan dari delapan perundingan kerjasama dagang yang sudah dilaksanakan dan baru selesai dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Ni Made Marthini, Direktur Perundingan Bilateral, Kementerian Perdagangan mengatakan, 18 perundingan kerjasama dagang tersebut, saat ini enam di antaranya; Indonesia - Uni Eropa CEPA, Indonesia- Australia CEPA, Indonesia- EFTA CEPA (Swiss, Norwegia, Islandia, Liechtenstein), Indonesia- Iran FTA, Indonesia- Turki dan kerjasama dagang Asean dengan enam negara mitra dagang sedang dalam proses negoisasi.

Untuk kerjasama dagang Indonesia-Australia CEPA, negoisasi sudah mendekati tahap akhir. "Maret tahun ini harapannya selesai," katanya di Jakarta, Kamis (31/1).

Sementara itu, 12 lainnya; Indonesia- PTA, Indonesia- Sri Lanka PTA, Indonesia- Taiwan Economic Comprehensive Agreement, Indonesia- Kenya PTA, Indonesia- Maroco PTA, dan Indonesia- Nigeria PTA akan dilakukan. Made menambahkan, perundingan kerjasama perdagangan bebas yang sedang dan akan dilakukan tersebut menggiurkan. Untuk Pakistan, kesepakatan dagang bisa membantu Indonesia dalam memperluas pasar ekspor.

"Mereka penduduknya 200 juta, selama ini tidak digarap," katanya.

Potensi sama juga dimiliki Iran. Dengan penduduk mencapai 80 juta jiwa, dan saat ini sedang mengalami isolasi dan embargo ekonomi, Iran bisa menjadi pasar menjanjikan bagi Indonesia. Meskipun memiliki potensi besar, Made mengatakan, tidak mudah menyelesaikan perundingan kerjasama dagang tersebut.

Penyelesaian perundingan masih terganjal, salah satunya oleh ego sektoral di kementerian lembaga. Masih ada kementerian lembaga yang takut, kesepakatan perdagangan bebas akan merugikan sektor yang mereka naungi.

Masalah lain, menyamakan kepentingan antar negara yang akan diajak bekerjasama. Meskipun demikian, pemerintah akan tetap berupaya menyelesaikan perundingan. "Presiden dalam pembukaan rapat kerja Kementerian Perdagangan menyatakan, perdagangan kita kalah dengan Vietnam, Thailand dan Malaysia, maka itu Beliau perintahkan kami segera selesaikan perundingan dagang tersebut," katanya.

Kinerja ekspor Indonesia tahun 2016 kemarin mencapai US$ 145 miliar. Namun kinerja tersebut kalah kinclong dari negara tetangga; Thailand dan Vietnam yang berhasil mencapai US$ 231 miliar dan US$ 160 miliar.

Presiden Jokowi mengatakan, kekalahan kinerja tersebut disebabkan oleh kesalahan strategi dagang. Indonesia tidak mau mencoba mencari pasar ekspor baru untuk menjual produknya.

Padahal di beberapa pasar ekspor baru, seperti; Pakistan, Bangladesh, Afrika, peluang ekspor masih besar. "Lihat Bangladesh, penduduk mereka 160 juta, itu bukan kecil. Itu pasar besar," katanya dalam pernyataan Kamis ini.

Selain kesalahan strategi, buruknya kinerja dagang juga disebabkan oleh kerja Pusat Promosi Dagang. Indonesia di luar negeri.

Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, mengatakan, kekalahan ekspor tersebut salah satunya dipicu oleh minimnya kerjasama dagang yang dimiliki Indonesia dengan negara lain.

"Selama ini memang belum banyak dan belum jadi perhatian pemerintah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×