kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan impor tahun ini diperkirakan lebih tinggi ketimbang ekspor


Minggu, 18 Februari 2018 / 14:39 WIB
Pertumbuhan impor tahun ini diperkirakan lebih tinggi ketimbang ekspor
ILUSTRASI. Suasana Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Januari 2018 mengalami defisit US$ 670 juta. Hal itu disebabkan oleh nilai impor yang lebih tinggi, yakni US$ 15,13 miliar dibandingkan dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 14,46 miliar.

Meski demikian, pertumbuhan ekspor bulanan tercatat turun pada volume yang lebih rendah. Pertumbuhan ekspor pada Januari 2018 turun sebesar 2,8% secara bulanan atau naik 7,9% secara yoy menjadi US$ 14,5 miliar. Tercatat pula, ada penurunan aktivitas manufaktur mitra dagang utama Indonesia seperti China, India, Taiwan, dan Korea Selatan.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kenaikan harga komoditas global juga tidak bisa mengimbangi jatuhnya volume ekspor. Dus, kondisi impor yang lebih tinggi ketimbang ekspor ini diperkirakan masih akan terus terjadi.

“Dengan mempertimbangkan peningkatan ekonomi domestik pada tahun 2018, kami memperkirakan pertumbuhan impor akan lebih tinggi daripada ekspor,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (18/2).

Dalam catatan BPS, impor bahan baku dan penolong di bulan Januari 2018 tercatat US$ 11,29 miliar atau 74,58% dari total impor sebesar US$ 15,13 miliar. Sementara itu, impor barang modal mengambil bagian 16,48% dari total impor dengan nilai US$ 2,49 miliar.

“Pertumbuhan impor tahunan tercatat tertinggi dalam enam bulan terakhir,” kata Josua.

Ia mengatakan, impor yang masih didominasi oleh impor bahan baku ini seiring dengan kenaikan pajak penghasilan dan kenaikan PPN serta meningkatnya aktivitas manufaktur. Berdasarkan komponennya, impor bahan baku mengalami kenaikan terbesar sebesar 2,3% MoM sedangkan impor barang modal turun 7,4% MoM dan impor barang konsumsi turun 1,5% MoM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×