kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,49   5,85   0.63%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permasalahan lahan LRT ditargetkan selesai Agustus 2018


Rabu, 06 Juni 2018 / 15:25 WIB
Permasalahan lahan LRT ditargetkan selesai Agustus 2018
ILUSTRASI. Progres proyek LRT Jabodebek


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan permasalahan lahan dalam pembangunan proyek light rail transit (LRT) Jabodebek selesai pada pertengahan Agustus 2018.

"Diharapkan akan selesai minggu kedua Agustus nanti untuk semua permasalahan lahan," Direktur Prasana Ditjen Perkeretaapian Zamrides saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman, Rabu (6/6).

Pasalnya, diakuinya sebagaian pembangunan LRT itu masih terkendala terkait lahan. Setidaknya, masih ada beberapa titik kawasan yang belum selesai pembebasan lahan seperti di Bekasi dan Depok.

Sekadar tahu, lahan yang di Depok, Jawa Barat itu merupakan lahan yang selama ini ditempati oleh Kwartir Nasional (Kwarnas). Kwarnas merupakan satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka Nasional. Lahan tersebut ada di kawasan Taman Wiladatika.

"Untuk yang di Kwarnas sendiri kemungkinan akan diputuskan di tingkat menteri," katanya. Sekadar tahu saja, luas tanah yang perlu dibebaskan di lahan Kwarnas sendiri mencapai 4.369 m2. Yangmana dari jumlah tersebut yang baru dibebaskan seluas 240 m2. Sehingga saat ini masih ada sisa 4.129 m2 yang perlu dibebaskan.

Pasalnya, saat ini masih belum ada kejelasan status apakah tanah tersebut masuk dalam Barang Milik Negara (BMN) atau tidak. Maka itu, Menteri Keuangan diminta untuk mengkaji kembali suratnya terkait usulan pencatatan tanah Kwarnas sebagai BMN. Sekadar tahu saja, lahan tersebut akan digunakan untuk stasiun LRT.

Sementara itu, untuk di Bekasi, Zamrides bilang pemerintah belum berhasil sama sekali membebaskan satu meter lahan pun. Tercatat, lahan yang diperlukan untuk di daerah ini mencapai 117.525 m2.

Pemerintah sendiri sudah melakukan proses mulai dari inventarisasi tanah dan bangunan hingga appraisal tahap II, tapi tetap saja hal tersebut belum berbuah hasil. Meski begitu, pihaknya optimistis pembebasan lahan bisa rampung seluruhnya Agustus 2018.

Zamrides juga menyampaikan, selain masalah lahan, pembangunan LRT ini juga tengah menunggu relokasi atau peninggian tower (sutet). Pasalnya, LRT tidak bisa melakukan pembangunan jika pekerjaannya dilaksanakan berbarengan dengan pelaksanaan pekerjaan peninggian sutet oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Maka itu kita minta KCIC untuk menyiapkan lahan sebelum Asian Games karena kita harus kerja," jelas dia. Sebab, kalau tidak pihaknya akan mengalami keterlambatan pembangunan. "Kita bisa saja kerja duluan, tapi kan nanti kerja dua kali," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×