kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbaikan credit rating untuk turunkan bunga utang


Senin, 04 September 2017 / 22:34 WIB
Perbaikan credit rating untuk turunkan bunga utang


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nilai utang pemerintah pusat sampai akhir Juli 2017 telah mencapai angka Rp 3.779,98 triliun. Jumlah itu naik Rp 73,47 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 3.706,52 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sebagai langkah dari menurunkan biaya pinjaman, pihaknya memiliki strategi upsize penerbitan surat perbendaharaan negara / SPN 3 bulan dari yang sebelumnya Rp 2 triliun per lelang menjadi Rp 5 triliun per lelang.

“Pertimbangannya untuk meningkatkan likuiditas pasar SBN jangka pendek sehingga tingkat bunga diharapkan menurun,” katanya di gedung DPR RI, Senin (4/9).

Ekonom Indef Bhima Yudhistira melihat, kurang signifikan untuk pangkas bunga utang kalau hanya lewat upsize karena hanya memotong beban operasional penerbitan seperti fee untuk kredit rating, fee untuk institusi penerbit, dan sebagainya.

Menurutnya, faktor utama mahalnya bunga utang Pemerintah lebih dikaitkan dengan kemampuan bayar, “Kondisi politik, pengaruh risiko eksternal dan kredibilitas fiskal. Itu yang tercermin dari kredit rating,” katanya kepada KONTAN.

Untuk itu, menurut Bhima, sebaiknya yang difokuskan adalah perbaikan credit rating secara bertahap untuk turunkan bunga utang.

Pemerintah sendiri mencatat, rata-rata tertimbang imbal hasil lelang penerbitan (pasar primer) SPN 3 bulan telah mengalami penurunan dari 5,7% pada tahun 2016 menjadi 5% pada tahun 2017. Imbal hasil penerbitan SPBN 3 bulan digunakan sebagai reference rate Obligasi Negara bersuku bunga mengambang (ON-VR), sehingga penurunan tersebut akan mengurangi beban bunga tahun berjalan.

“Upsize SPN 3 bulan ini diharapkan menjadi suku bunga acuan risk free assets yang kredibel,” ucap Sri Mulyani. Strategi ini juga mendukung Bank Indonesia dalam melakukan operasi moneter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×