kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbitan ORI 014 rendah, ini alasan pemerintah


Senin, 23 Oktober 2017 / 17:00 WIB
Penerbitan ORI 014 rendah, ini alasan pemerintah


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menerbitkan obligasi ritel seri ORI014 tahun ini. Hasilnya, dari target indikatif Rp 20 triliun dan proyeksi Rp 13,4 triliun, hanya Rp 8,95 triliun yang diserap oleh masyarakat.

Bahkan, penerbitan ORI kali ini menjadi penerbitan terendah sejak tahun 2011 lalu. Nilai penerbitan ORI juga pernah hanya sekitar Rp 8 triliun di tahun 2009 dan 2010 lalu.

Rendahnya penerbitan ORI tahun ini juga sejalan dengan rendahnya kupon yang ditawarkan, yaitu hanya 5,85%. Bahkan, besaran kupon itu merupakan kupon terendah sejak ORI diterbitkan tahun 2006 silam.

Meski demikian, Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Scenaider Siahaan mengatakan, rendahnya penerbitan kali ini lantaran investor tengah menunggu dan melihat (wait and see) kondisi eksternal.

Utamanya, kondisi geopolitik di negara-negara maju dan geopolitik di Semenanjung Korea Utara. "Sekarang investor masih wait and see untuk melihat dinamika pasar yang datang dari global politik. Jadi enggak banyak yang mengirim bids-nya," kata Scenaider, Senin (23/10).

Meski begitu, pihaknya mencatat volume pemesanan pembelian ORI014 yang disampaikan oleh masyarakat sampai dengan penutupan masa penawaran adalah sebesar Rp 8,98 triliun. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (SUN) maka ditetapkan Rp 8,95 triliun saja.

Adapun jumlah agen penjual pada tahun ini juga berkurang menjadi 19 agen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 21 agen. Sebanyak 19 agen tersebut, terdiri atas 18 bank umum dan 1 perusahaan efek.

Berdasarkan asal kota investornya, sebanyak 37,7% berasal dari DKI Jakarta. Sementara berdasarkan jenis pekerjaannya, sebanyak 15,4% adalah wiraswasta, pegawai swasta 15,3%.

Ibu rumah tangga pun tercatat sebagai investor terbanyak pembeli ORI14 yakni 7,44%. Baru kemudian pegawai di otoritas ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak 6,2%.

Tanggal penerbitan atau setelmen ORI014 jatuh pada 25 Oktober 2017. Surat utang untuk segmen ritel ini akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2020 mendatang. Adapun masa Minimum Holding Period (MHP) sehingga baru bisa dipindahbukukan mulai sejak 25 Oktober hingga 15 Desember 2017.

Sementara itu, pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 15 setiap bulan, dimulai pada 15 November 2017. Jumlah pembayaran bunga pertama senilai Rp 3.302 per unit dan jumlah pembayaran bunga selanjutnya sebesar Rp 4.875 per unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×