Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Misteri calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih belum terungkap. Bahkan kader yang mengusung Jokowi, PDI Perjuangan mengaku masih terus mengkaji nama calon yang dinilai tepat untuk berpasangan dengan Jokowi.
Politikus PDI Perjuangan yang juga menjabat sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, saat ini pembahasan beberapa nama calon cawapres masih berlangsung di internal partai.
Menurut Puan, nama-nama tersebut berasal dari internal dan eksternal partai. Namun sayangnya, ia enggan membeberkan siapa nama-nama yang sedang dipertimbangkan itu.
Tapi ia mengakui, Wakil Presiden Jusuf Kalla masuk dalam perhitungan partai. "Banyak, lebih dari lima. Kadang kami bicara sepuluh, kadang lagi dua, itu tergantung bagaimana kami melihat sosok tersebut dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke depan. Apakah yang bisa mempunyai kapabilitas dan kapasitas yang nantinya bisa kita tampilkan sebagai pemimpin yang mempunyai visi dan misi yg sama dengan capres 2019," ungkap Puan di kompleks Istana Negara, Selasa (27/2).
Menurut Puan, PDI Perjuangan masih mempertimbangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk masuk dalam bursa calon wakil presiden yang akan dipilih partainya. "Meski walau secara UU ada pembatasan jabatan tapi kami lihat apa Pak JK masih berkenan, kami juga belum pernah tanyakan," tambahnya.
Terlepas dari itu, Puan menjelaskan, masih ada waktu hingga Agustus mendatang untuk menentukan nama calon pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019.
Tapi Puan memastikan sebelum lebaran yakni Juni 2018 nama cawapres itu sudah bisa diumumkan.
Terkait rumor soal dirinya yang akan mendampingi Jokowi di 2019 ia berkelit. "Enggak tahu, saya tidak bicara itu kan saya masih bertugas sebagai Menko, kedua saya juga kader partai punya tanggung jawab sebagai kader yang mana saya ikut keputusan partai," jelas Puan.
Saat ditanya memilih menjadi cawapres atau Ketua DPR, Puan pilih menjadi Menko saja. " Wong, belum ada yang nugasi jadi cawapres, Ketua DPR juga belum tahu. Nanti dulu, kita lihat masih panjang perjalanan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
