Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemutihan utang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) segera terealisasi. Dana sebesar Rp 4,24 triliun yang telah disiapkan untuk merestrukturisasi utang tersebut akan diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara Perubahan (APBN-P).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam APBN-P itu pemerintah pusat akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada pemerintah Kabupaten dan Kota. "Jadi nanti APBN-P diberikan kepada Kabupaten kota, dan Kabupaten kota memberikan PMN ke PDAM untuk penyertaan modal ke PDAM," kata Basuki, Selasa (3/5).
Proses restrukturisasi utang menurut Basuki saat ini sudah berada ditangan Kementerian keuangan (Kemkeu). Adapun jumlah perusahaan air yang diputihakan utangnya tersebut mencapai 117 PDAM yang tersebar di beberapa daerah.
Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Rudie Kusmayadi mengatakan, dengan adanya suntikan dana untuk merestrukturisasi utang itu diharapkan kinerja PDAM menjadi lebih baik. "Struktur PDAM menjadi lebih kuat," kata Rudie.
Sekedar catatan, saat ini anggota Perpamsi mencapai 428 operator, dengan perincian sebanyak 387 perusahaan berbentuk PPDAM, 23 perusahaan berbentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) maupun Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan 18 operator swasta.
Berdasarkan audit Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian PU-Pera, dari 368 PDAM yang diaudit sebanyak 196 perusahaan dalam kondisi sehat, 100 perusahaah statusnya kurang sehat dan 72 perusahaan sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
