Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat menggandeng Agen Jepang untuk Kerja sama Internasional (JICA) untuk mengatasi penurunan permukaan tanah Jakarta. Kesepakatan kerja sama ini dituangkan dalam penandatanganan record of discussion the project for promoting countermeasures against land subsidence yang ditandatangani pekan lalu.
Imam Santoso, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengatakan, kerjasama tersebut dilakukan karena Jepang memiliki pengalaman dalam mengatasi penurunan muka tanah. Sejak tahun 1920, masalah penurunan tanah terjadi di Tokyo.
Penurunan muka tanah di Tokyo mencapai empat meter. Tapi, 1970 penurunan air tanah berhasil dihentikan. "Mereka menerapkan aturan tentang pengamanan sumber alternatif untuk industri dan peraturan tentang penyedotan air tanah," katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, pekan ini.
Tetsuya Harada, Perwakilan Senior JICA untuk Indonesia mengatakan, keberhasilan dalam mengatasi permukaan tanah, tidak hanya sukses dilakukan Jepang di Tokyo. Pihaknya juga sukses dalam membantu Bangkok. "Makanya sekarang kami bantu Indonesia, September nanti kami akan datangkan konsultan dan ahli teknik dari Tokyo," katanya.
Penurunan muka tanah Jakarta mengkhawatirkan. Dari catatan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, laju penurunan muka tanah mencapai 5-12 cm per tahun.
Imam mengatakan, bila masalah tersebut tidak segera diatasi, Jakarta rentan banjir dan terkena pasang air laut. Dampak lain, meningkatnya risiko kerusakan infrastruktur dan jembatan, degradasi bangunan yang diikuti penurunan nilai properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
