Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Komisi XI DPR menyepakati perubahan hampir target pembangunan tahun 2018, kecuali ketimpangan (gini ratio).
Paling signifikan, komisi XI DPR menginginkan pemerintah bisa menekan tingkat kemiskinan di tahun depan menjadi 9%-9,5%. Angka itu lebih rendah dari usulan pemerintah sebesar 9%-10%.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, tren penurunan angka kemiskinan di Indonesia sejak tahun 2007 silam cukup baik. Tahun 2007, angka kemiskinan mencapai 17% dan turun menjadi 10,4% di 2017.
Namun untuk menurunkan angka kemiskinan ke 9% di tahun depan masih sulit. "Kalau ke 9% maka harus menurunkan lebih dari 1 juta penduduk miskin," kata Bambang dalam rapat kerja antara pemerintah, Bank Indonesia, dengan Komisi XI DPR, Selasa (13/6).
Lebih lanjut menurutnya, sulitnya menekan angka kemiskinan saat ini lantaran sebagian masyarakatnya berada di kelompok masyarakat sangat miskin, yaitu 80% di bawah garis kemiskinan.
Akhirnya, DPR menyepakati tingkat kemiskinan tahun depan sebesar 9,5%-10%. Sementara tingkat pengangguran terbuka dan indeks pembangunan manusia masing-masing sebesar 5%-5,3% dan 71,5 dari usulan masing-masing pemerintah sebelumnya yang masing-masing 5,1%-5,4% dan 71,38. Sedangkan gini ratio tetap 0,38.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
