kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah cari sponsor Rp 2 T untuk Asian Games


Kamis, 30 Maret 2017 / 16:07 WIB
Pemerintah cari sponsor Rp 2 T untuk Asian Games


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Gelaran ajang empat tahunan olahraga se-Asia di tahun 2018 berlangsung di Indonesia. Pemerintah masih membutuhkan dana untuk menopang ajang tersebut. Alokasi dana APBN dirasa masih belum mencukupi kebutuhan Asian Games 2018 .

Menko PMK Puan Maharani setelah rapat persiapan Asian Games yang digelar di kantor Wakil Presiden hari ini (30/3) menyampaikan pemerintah butuh peran serta dan bergotong royong untuk membantu Asian Games 2018 . Pemerintah meminta BUMN maupun swasta nasional membantu untuk sponshorship.

"Pada rapat kali ini kita fokuskan untuk pembahasan sponsorship dari BUMN dan swasta nasional bahkan pihak sponsor luar negeri agar berperan serta mensukseskan, misalnya kita harap Kominfo proaktif mengundang swasta-swasta yang berkaitan dengan telekomunikasi, kemudian perusahaan yang ada di ESDM berperan serta, juga dari pengusaha-pengusaha dan sebagainya," ujar Puan Maharani, pada siaran persnya di laman Kemenpora (30/3).

Menurutnya sesuai arahan Wapres Jusuf Kalla maksimal anggaran APBN yang dikeluarkan untuk biaya penyelenggaraan saja adalah Rp 4,5 triliun, pemerintah membuka luas untuk siapa saja yang berpotensi menjadi prioritas sponsor Asian Games 2018.

Pemerintah membatasai dana penyelenggaraan Asian Games karena untuk pra pelaksanaannya sudah menyedot banyak dana negara. APBN sudah dirogoh hampir Rp 30 triliun untuk sarana dan prasarana, termasuk dukungan LRT dan sebagainya.

"Yang telah d kaji hingga saat ini kemungkinan anggaran APBN belum final masih dapat diefektifkan lagi melalui pengurangan apabila nanti sponsorshipnya dapat lebih banyak dari yang di targetkan.Target perolehan dana dari sponsorship antara Rp 1,5 hingga Rp 2 triliun," jelas Puan.

Puan melanjutkan, Kemenpora akan mendapatkan pelimpahan kewenangan dari Kemenkeu berkaitan dengan sponsorship, pengadaan dan lain sebagainya dalam bentuk satuan kerja (Satker) dan akan digunakan Inasgoc bernegosiasi dengan pihak ketiga (sponsor) melalui sistem Badan Layanan Umum (BLU).

Terkait jumlah cabang olahraga, Menko mengatakan pihaknya telah meminta Kemenpora dengan Inasgoc agar melakukan penawaran dengan OCA. "Maksimal ada 36 cabang olahraga seperti di Asian Games Incheon, Korea," ucapnya.

Dikesempatan yang sama, Menpora Imam Nahrawi mengatakan berkurangnya enam dari 42 cabor yang akan dipertandingkan di Asian Games adalah non-sport olympic dan non-usulan tuan rumah. Ia bilang, pihaknya masih akan mengkaji olahraga mana yang akan dinegosiasi untuk dikurangi.

"Ada beberapa opsi yang akan kita negosiasikan dengan OCA sebagai semangat coast effective terkait cabor, yang pasti sport olympic tidak akan dikurangi karena Asian Games adalah jenjang ke olimpiade, saat ini belum dapat kami sebutkan cabor apa saja yang enam karena masih dalam proses," tutup Menpora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×