kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah bidik Indonesia Infrastructure Week


Rabu, 08 November 2017 / 12:17 WIB
Pemerintah bidik Indonesia Infrastructure Week


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus menggenjot pendanaan infrastruktur di Tanah Air. Tak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah juga giat menggaet swasta.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017.

Agenda yang mempertemukan sejumlah pemangku kepentingan ini, pemerintah berharap swasta lebih banyak masuk ke sejumlah proyek infrastruktur.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bilang, pembangunan infrastruktur merupakan keharusan. Lantaran stok infrastruktur di Indonesia di tahun 2012, hanya 38%.

"Stok ini jauh dari yang ada di negara maju. Untuk itu harus ada upaya menambah infrastruktur,"kata Bambang pada IIW, di JCC, Rabu (8/11).

Dia melanjutkan, pemerintah terus menggaet semua pihak untuk menambah stok infrastruktur terhadap GDP. Dengan skema Public Private Partnership (PPP) dan Proyek Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) diharapkan swasta bisa lebih banyak bergabung.

Kebutuhan dana dari sektor swasta dalam pembangunan, Bambang bilang dibutuhkan sebesar US$ 131,1 miliar atau 36,5% dari kebutuhan yang ada. Dari jumlah tersebut baru US$ 9 miliar dari skema PPP yang sedang dalam pembangunan. Untuk PINA, baru ada tiga proyek yang sedang berproses dengan nilai pembiayaan ekuitas sekitar Rp 10 triliun.

"Secara umum sektor swasta sudah banyak masuk tapi melalui kontraktor tapi kita ingin membuat sektor swasta itu menjadi investor. Dan investor ini kita butuhkan untuk menutup 3% gap kebutuhan infrastruktur lima tahun ini," jelas dia.

Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani bilang acara ini akan menjadi ajang pengambilan keputusan investasi infrastruktur. Tahun lalu IIW bilang, telah membukukan transaksi investasi senilai US$ 18 miliar atawa 61% dari transaksi yang ditawarkan.

"Tahun ini kita ada 315 exhibitor. Sehingga acara ini menjadi ajang keputusan yang tinggi untuk berbagai stakeholder," kata Rosan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×