kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah beli minyak mentah langsung dari Iran


Senin, 25 Mei 2015 / 05:47 WIB
Pemerintah beli minyak mentah langsung dari Iran
ILUSTRASI. Hingga 30 November 2023, jumlah setoran PPN PMSE ke kas negara Rp 16,24 triliun.ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/foc.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Menteri energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said bersama Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan A. Djalil melakukan kunjungan kerja ke Republik Islam Iran. Kunjungan tersebut dilakukan untuk kerjasama dibidang energi, khususnya  membeli minyak mentah langsung dari Iran.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyatakann, kunjungan kerja Delegasi Indonesia ke Iran melakukan empat jenis pertemuan yang dilakukan secara simultan yaitu, Joint Commission, Bilateral Menteri ESDM dan Menteri Perminyakan Iran, Pertemuan Komite Infrastruktur dan Energi serta pertemuan teknis dengan melibatkan National Oil Company (NOC).

"Secara langsung, Menteri ESDM telah bertemu dengan Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zangeneh dan menyepakati dua hal penting, yaitu, satu pembelian crude oil dari Iran untuk Indonesia dan kedua membuka kesempatan kepada pihak Indonesia untuk terlibat dalam bisnis hulu migas di Iran,” ujar Dadan, melalui siaran pers yang diterima KONTAN, Minggu (24/5).

Selain itu, terang Dadan, disepakati pula poin peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan, pertukaran pengalaman dan keahlian di sektor migas, seperti LNG, CNG dan lainnya.Pemerintah Indonesia dan Republik Islam Iran juga sepakat untuk membentuk Komite Infrastruktur dan Energi.

"Komite ini akan bertugas untuk memonitor butir-butir kesepakatan kerjasama agar dapat berjalan dengan baik", klaimnya.

Dari kerjasama tersebut, demand Indonesia terhadap minyak bumi akan semakin naik ke depan. Di sisi lain, Iran memerlukan konsumen baru untuk menyerap produksi minyak.

Hingga saat ini, lanjut Dadan, ada beberapa hal yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu terkait dengan sistem pembayaran yang perlu dibahas oleh bank sentral kedua negara. Ini terkait dengan sanksi PBB. Dalam waktu dekat ini, bulan Juni, delegasi Iran akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dan memastikan agar kerjasama ini bisa segera berjalan.

“Saat joint comission, kedua negara sepakat untuk saling bekerja sama di sektor hulu migas, baik itu eksplorasi maupun eksploitasi. Lebih jauh lagi, kita akan menjajaki untuk bekerja sama dalam bidang engineering dan technical services dalam bidang kilang pengolahan minyak dan fasiltas penyimpanannya di Indonesia," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×