kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah bangun lima pasar induk


Kamis, 02 Agustus 2018 / 06:43 WIB
Pemerintah bangun lima pasar induk
ILUSTRASI. Bongkar muat beras di pasar induk beras


Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana membangun pasar induk di lima daerah pada tahun depan. Lima daerah itu adalah Makassar, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan satu lagi di daerah Sumatra.

Dengan keberadaan pasar induk-pasar induk tersebut, pemerintah berharap bisa memantau stok bahan pangan, sehingga kenaikan harga pangan bisa terkendali.

Pembangunan pasar induk di lima wilayah itu merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan (Kemdag) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ide pembangunan dan penentuan lokasi datang dari Kemdag, sedangkan anggaran pembangunan berasal dari Kementerian PUPR.

Pembangunan pasar induk di lima wilayah itu di luar program pasar rakyat. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menargetkan untuk pembangunan 5.000 pasar rakyat hingga 2019. Pasar rakyat adalah pasar tradisional untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Sedangkan,"Pasar induk itu untuk memantau stok semacam Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC)," jelas Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita usai rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (1/8).

Pembangunan pasar induk tersebut akan diusulkan dalam anggaran 2019. Nantinya pengerjaan akan dilakukan oleh Kementerian PUPR. "Dana dialokasikan dalam anggaran 2019 dan akan masuk Undang Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019," terang  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Basuki menjelaskan, mekanisme anggaran akan dibuat sama seperti pembuatan sarana dan pra sarana pendidikan. Tahun ini Kementerian PUPR mendapatkan alokasi dana Rp 6,5 triliun untuk pembangunan sarana dan pra sarana pendidikan. Dana itu untuk program Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama.

Untuk pembangunan pasar induk, Basuki memperkirakan, anggarannta tidak akan sebesar untuk sarana pendidikan. "Tidak sampai Rp 1 triliun kalau yang lima pasar induk. Kalau rata-rata misalnya Rp 200 miliar maksimal Rp 1 triliun," terang Basuki.

Basuki optimistis pembangunan pasar induk bakal berlangsung cepat. Pembangunan pasar induk tersebut akan mulai digarap pada tahun 2019. Jika APBN 2019 sudah sah sebelum tahun berjalan sama seperti pada APBN 2018, maka proyek pembangunan bisa dimulai awal tahun. "Tahun 2019 pasar induk bisa beroperasi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×