kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akan kebut skema pencairan dana Saudi


Kamis, 02 Maret 2017 / 16:57 WIB
Pemerintah akan kebut skema pencairan dana Saudi


Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto

JAKARATA. Pemerintah Arab Saudi telah berkomitmen mengucurkan dana ke Indonesia melalui Saudi fund contribution to the financing of development project senilai US$ 1 miliar. Rencananya, pendanaan itu untuk melaksanakan co financing proyek-proyek infrastruktur dan perumahan atau housing.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, untuk merealisasikan komitmen itu, kedua negara akan menerjemahkannya pada kesepakaan yang lebih detail. Pasalnya, dalam nota kesepakatan dan kesepahaman yang dilakukan di Istana Bogor kemarin tidak diatur secara detail sektor-sektornya.

Yang pasti, menurut Sri, pihak Arab Saudi akan menonjolkan untuk alokasi pembangunan dan promosi ekspor non minyak. "Banyak sekali program pembangunan di Indonesia yang didanai dari berbagai sumber (sehingga berpeluang untuk masuk)," kata Sri, Kamis (2/3).

Skema pencairan dari Saudi Fund juga masih belum terformulasikan. Namun Pemerintah Indonesia sudah memiliki banyak pilihan yang saat ini sudah ada di pipeline, sehingga tinggal disesuaikan dengan kemampuan dari pihak Saudi untuk menyertakan anggaran itu.

Rosan Perkasa Roeslani Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, pihaknya mendukung positif bila dana yang dijanjikan itu dapat direalisasikan untuk pendanaan di dalam negeri. "Ya tentunya kalau bisa diimplementasikan positif akan membantu perdagangan dan investasi," kata Rosan.

Meski tidak merinci, Rosan menceritakan dari sisi perdagangan dan investasi Arab Saudi masih rendah. Dia berharap, kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud bakal memacu kedua sektor tersebut.

Mengutip data Kementerian Pedagangan (Kemdag) Indonesia selalu mencatat defisit perdagangan dengan Arab Saudi setidaknya dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2016, perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi mencatat defisit US$ 1,39 miliar. Sementara di tahun 2015 defisit neraca pedagangan Indonesia dengan Arab Saudi tercatat sebesar US$ 1,36 miliar.

Nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada 2016 hanya sebesar US$ 1,33 miliar, sementara nilai impor mencapai US$ 2,73 miliar. Demikian pula ekspor Indonesia pada 2015 hanya US$ 2,06 miliar, tapi nilai impor dari Arab Saudi mencapai US$ 3,42 miliar.

Kesepakatan investasi

Komitmen kerjasama investasi antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha Arab Saudi siap ditindaklanjuti. Setidaknya ada lima kesepakatan dengan nilai US$ 9 miliar yang akan dikerjasamakan.

Menurut Rosan, perusahaan lokal yang terlibat tidak hanya terbatas BUMN saja, tetapi juga swasta. Sektor-sektor yang dikerjasamakan itu adalah dibidang perumahan, turisme dan infrastruktur. "Ini baru MoU-nya dulu kalau detailnya akan diserahkan ke perusahaan masing-masing," kata Rosan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×